WARGA GAZA HARAPKAN DUKUNGAN INDONESIA

Foto: gilad.co.uk
Foto: gilad.co.uk

, 30 Dzulhijjah 1436/13 Oktober 2015 (MINA) – Di tengah bentrokan yang kian memanas di tanah pendudukan dan munculnya spekulasi adanya Intifadha (perang batu) ketiga, warga di Jalur Gaza meminta dukungan Indonesia untuk keselamatan warga di sana.

“Kami mengharapkan kepada Indonesia untuk mendo’akan kami di masjid-masjid karena situasi saat ini tidak dapat terkontrol,” kata Abu Muhammad (37), salah seorang warga Jabaliya, utara Gaza, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Bentrokan yang terjadi lebih dari dua minggu menyisakan puluhan orang meninggal dari pihak Palestina dan beberapa orang dari pihak . Dalam tiga hari sejak isu Intifadha ketiga muncul, setidaknya 27 warga Palestina meninggal dunia dengan mayoritas adalah korban tembak. Angka terus bertambah seiring memanasnya bentrokan kedua pihak di berbagai wilayah di Palestina.

“Saat ini, kurang lebih tiga kilometer dari RS Indonesia di utara Gaza, masyarakat Gaza terus berdatangan ke perbatasan untuk melakukan perlawanan dengan tentara Israel,” lapor koresponden MINA di Jalur Gaza, Reza Adila, Selasa (13/10) pukul 18.40 WIB.

Menurutnya, hingga sore Selasa ini waktu Gaza, lebih dari 30 warga terluka akibat serangan dan tembakan tentara Israel di perbatasan yang masih berlangsung hingga berita ini diturunkan.

Intifadha merupakan perlawanan massal sipil Palestina melawan penjajahan Israel. Berbeda dengan perang sebelumnya yang melibatkan militer Palestina saja, perlawanan ini dilakukan seluruh warga sipil baik dari Gaza dan untuk melakukan perlawanan.

Hamas, salah satu perlawanan Palestina, sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan, perlawanan  sipil ketiga ini disebut Intifadha Al-Quds, setelah Intifadha kedua pada 2000 silam dikenal sebagai Intifadha Al-Aqsha.(L/K01/K05/R04/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0