Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Gaza Kirimkan Pesan Solidaritas untuk Rakyat Sudan

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 4 jam yang lalu

4 jam yang lalu

12 Views

Warga Gaza sampaikan pesan solidaritas untuk rakyat sudan yang juga mengalami genosida. (Foto: Palinfo)

Gaza, MINA – Warga Gaza mengirimkan pesan solidaritas mereka untuk rakyat Sudan, yang tengah menderita krisis kemanusiaan yang semakin memburuk akibat konflik berkelanjutan dan pertempuran berdarah.

Meskipun tengah menanggung kengerian genosida, serta blokade yang tak henti-hentinya, suara-suara solidaritas muncul dari Gaza untuk menegaskan bahwa hati nurani yang hidup tidak dapat dibatasi oleh realitas perang, dan negara-negara yang terdampak mampu saling merangkul meskipun terluka.

Media sosial di Gaza dipenuhi dengan pesan-pesan solidaritas dengan rakyat Sudan yang “bersaudara”, yang tengah menanggung pembunuhan, pembantaian, dan kelaparan di tengah isolasi yang disengaja.

“Satu darah, satu derita: antara Gaza dan Sudan. Rakyat kami di Sudan menderita kelaparan dan kehancuran yang tak tertahankan. Namun, tak seorang pun merasakan dalamnya derita itu atau memahami dimensinya seperti rakyat Gaza, mereka yang telah merasakan pahitnya genosida, pembersihan, pengungsian, dan kelaparan yang mendalam,” ujar Munir Al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza,

Baca Juga: Riyadh dan Madinah Masuk Daftar Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Ia mengaskan apa yang terjadi di Sudan merupakan aib bagi hati nurani manusia, dan bahwa diamnya dunia dan negara Islam mengenai hal itu merupakan kejahatan yang tak termaafkan.

“Adalah kewajiban moral, agama, dan kemanusiaan kita untuk berdiri bersama mereka yang tertindas di mana pun mereka berada, dan untuk bersuara lantang, menyerukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa,” tambahnya.

Insinyur Mohammed Abu Jurad berkata, menambahkan bahwa setiap gambar yang muncul dari Sudan membuka kembali luka-luka Gaza yang belum sembuh dan membangkitkan kembali kenangan akan pengkhianatan dan kepahitan ketidakadilan yang membentang di tanah yang sama, meskipun namanya berbeda.

Sebagai bagian dari pemantauan situasi kemanusiaan, koresponden Palestinian Information Center melakukan wawancara dengan beberapa warga di Gaza yang berbagi pesan dan perasaan mereka terhadap rakyat Sudan.

Baca Juga: Delegasi IMC Sukabumi Raih Juara II Debat Bahasa Arab Asia 2025 di Oman

Abu Mahmoud Al-Kahlout, 45 tahun, yang mengungsi dari Gaza utara dan tinggal di pusat penampungan di selatan, berkata, “Kami tahu betapa beratnya kehilangan tanah air dan rasa aman. Ketika kami mendengar apa yang terjadi di Sudan, kami merasa luka kami adalah luka itu sendiri. Kami tidak bisa berbuat banyak, tetapi kami berdoa agar Tuhan melindungi mereka dan membantu kami semua melewati kesulitan ini.”

Mohammad al-Fleet, 11 tahun, dari Kamp Nuseirat, mengungkapkan solidaritasnya dengan mengatakan, “Saya ingin memberi tahu anak-anak Sudan: kami mencintai kalian dan kami berdoa untuk kalian. Jangan takut, kami juga takut, tetapi Tuhan menyertai kami dan kalian.”

Pesan-pesan sederhana, namun mencerminkan dalamnya rasa kemanusiaan pada anak-anak yang tumbuh di tengah ledakan, tetapi tak pernah kehilangan cahaya welas asih di hati mereka.

Para pengamat menegaskan apa yang dilakukan Gaza saat ini bukanlah sekadar simpati, melainkan perwujudan nyata dari nilai moral yang autentik, yaitu nilai moral masyarakat yang terbiasa mengulurkan tangan bahkan di masa-masa tergelap mereka.

Baca Juga: El-Fasher Sudan Dilanda Krisis, Lebih dari 60 Ribu Warga Mengungsi dalam Empat Hari

Ini adalah pesan kepada dunia bahwa tragedi tidak boleh melucuti kemanusiaan para korbannya; malah, hal itu mungkin membuat mereka lebih peka dan lebih memahami arti rasa sakit. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Langkah Berani Maladewa, Generasi Muda Dilarang Merokok Seumur Hidup

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina