Gaza, 1 Syawal 1435/28 Juli 2014 (MINA) –Warga Palestina di Gaza tetap berhati-hati dan penuh waspada pada hari pertama Idul Fitri, Senin, setelah serangan Zionis Israel di selatan Gaza malam sebelumnya menewaskan seorang Palestina dan melukai puluhan warga lainnya.
“Sampai saat berita ini ditulis, Zionis Israel terus melancarkan serangan ke beberapa wilayah Gaza, meski intensitas menurun,” lapor Koresponden MINA yang berada bersama relawan Indonesia di Rumah Sakit Indonesia, Bayt Lahiya, utara Gaza.
“Serangan Zionis masih terdengar di lokasi tempat saya berada,” katanya.
Sementara Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, melaporkan dalam rilis yang diterima MINA, seorang warga Gaza O Hussein Hassan Abu al-Naja, 65, tewas dan warga Palestina lainnya menderita luka parah saat artileri Zionis Israel menembaki timur Khan Younis.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Selain itu, pada saat yang sama, Imad Jamil al-Abed al-Bardawil, 44, meninggal akibat luka yang dideritanya saat serangan udara Israel beberapa hari yang lalu.
Sebanyak 16 warga Palestina meninggal pada Ahad 27/7 yang baru lalu, saat gencatan senjata gagal dilaksanakan.
Meskipun agresi Zionis menurun sejak Sabtu, saat kedua belah pihak menghormati gencatan senjata kemanusiaan selama 12 jam, perpanjangan gencatan senjata gagal terwujud pada Ahad. Gencatan senjata yang dimediasi oleh PBB disetujui oleh Hamas sementara Israel, lewat Perdana Menteri Netanyahu menolak gencatan senjata selama 24 jam tersebut.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, penolakan Zionis Israel untuk secara resmi menerima gencatan senjata pada Idul Fitri itu, menunjukkan “mengabaikan perasaan dan ibadah umat Islam.”
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Situasi relatif tenang saat ini bukanlah hasil dari kesepakatan apa pun,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Gaza Iyad al-Buzm dalam sebuah pernyataan, Senin, sembari mengingatkan warga Palestina untuk tetap berhati-hati saat merayakan Idul Fitri.
Banyak warga Palestina memanfaatkan saat relatif tenang ini termasuk untuk memakamkan jenazah pada Senin.
Koresponden MINA Gaza melaporkan, masih banyak jenazah yang masih tertimbun di dalam reruntuhan gedung-gedung yang hancur akibat serangan Zionis. Para relawan sulit untuk menjangkau jenazah-jenazah tersebut karena peralatan tidak memadai.
Perayaan Idul Fitri di Gaza kali ini berbeda bagi demikian banyak keluarga . Tamu yang datang bukan hanya untuk mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, tapi juga mengucapkan belasungkawa atas wafatnya anggota keluarga akibat invasi brutal Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Apakah Hari Eid ada ketika anak-anak dibunuh setiap hari?” tanya seorang warga Gaza Majd Yassin, 15 tahun sebagaimana dikutip Ma’an News.
Di pusat Kota Gaza, beberapa ratus pria, wanita dan anak-anak tiba untuk melaksanakan shalat subuh di Masjid Al-Omari.
“Setelah kehancuran dan perang yang telah kita lihat di sini, tidak ada Idul Fitri bagi kami sekarang,” kata pria 44 tahun yang hanya menyebutkan namanya sebagai Issa.
Selama 21 hari israel/">agresi Israel atas Jalur Gaza, Palestina, hingga Senin, mengakibatkan hancurnya 116 fasilitas pendidikan, 139 tempat pelayanan umum dan 59 masjid.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Ada pun jumlah korban manusia akibat agresi Zionis Israel hingga berita ini ditulis adalah sejumlah 1032 wafat dan 6.233 orang luka-luka.(L-K01-P02/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya