Tel Aviv, MINA – Warga Israel ramai-ramai meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur. Ini terkait keluarga para tawanan yang disandera oleh kelompok pejuang Hamas di Gaza.
Warga Israel mengadakan aksi protes di jalanan Tel Aviv, akhir pekan. Massa menyuarakan kritik tajam di depan Kementerian Pertahanan seraya menyuarakan kemarahan kepada Netanyahu.
“Masuk penjara! Bibi (Netanyahu) dan pergi!” teriak para pengunjuk rasa, dikutip Anadolu Agency, Selasa (17/10).
Mereka pun dikabarkan mengibarkan sejumlah spanduk. Mulai dari “Bibi (Netanyahu), tanganmu berlumuran darah”, “Kami telah ditinggalkan”, “Segera kembalikan sandera” dan “Tidak ada kepercayaan, mundur”.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Salah satu pendemo, Monica Levy (62) yang kehilangan salah satu anggota keluarganya bernama Mapal Adam (25), mengatakan Netanyahu sepertinya sangat tertarik untuk “mengorbankan rakyat”.
Dia menuntut agar Netanyahu dan pemerintahannya disudahi karena mengabaikan masyarakat di selatan Israel, dekat dengan Gaza, dan malah mengabaikan kehidupan warga di sana.
“Mereka terobsesi dengan politik kecil-kecilan mereka,” kata Levy lagi.
Sebelumnya, sumber-sumber Palestina, termasuk saluran Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas, mengatakan pada Sabtu bahwa sejumlah besar tahanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza telah terbunuh atau terluka selama serangan udara Tel Aviv di daerah kantong tersebut.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Hamas sendiri dilaporkan sempat menangkap sejumlah warga Israel yang tidak diumumkan jumlahnya. Ini terjadi selama serangannya terhadap permukiman dan bangunan militer di sekitar Gaza pada hari pertama operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.
Pada Senin ini, Hamas mengumumkan bahwa mereka tidak akan merundingkan pertukaran tahanan. Hal ini disampaikan melalui pidato yang disiarkan televisi oleh juru bicara militer Brigade Al-Qassam, cabang militer gerakan tersebut. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian