Kuala Lumpur, MINA – Ratusan warga Malaysia dari kalangan aktivis pendukung Palestina mengelar aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Australia di Kuala Lumpur, usai shalat Jumat (21/12).
Para demonstran membawa bendera Malaysuia dan Palestina, syal Palestina, serta spanduk protes terhadap keputusan Australia yang mengakui mengakui Yerusalem barat sebagai ibukota Israel. SBS News melaporkan.
Pawai protes dikoordinir oleh Asean Coalition for Palestine (ACP), sebuah kelompok yang mengorganisir kampanye dan inisiatif advokasi untuk perjuangan Palestina, mendesak pemerintah Australia untuk mencabut keputusan yang diumumkan Sabtu lalu.
Para pengnjuk rasa di antaranya memajang spanduk, “Yerusalem ibukota abadi Palestina” dan menyerukan boikot terhadap Australia.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Para pengunjuk rasa mendesak Australia untuk tidak menjadi “antek” Amerika Serikat dan Israel.
Protes pada spanduk mempertanyakan apakah Perdana Menteri Scott Morrison adalah “boneka” dari Presiden AS Donald Trump.
Australia pada hari Sabtu (15/12) secara resmi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Namun kedutaan besarnya masih tetap di Tel Aviv sampai penyelesaian damai tercapai.
Canberra mengatakan akan mendirikan Kantor Perdagangan dan Pertahanan di Yerusalem Barat.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Namun Morrison juga mengakui aspirasi rakyat Palestina untuk negara masa depan dengan ibukotanya di Yerusalem Timur.
Awal tahun ini, administrasi Trump memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Guatemala dan Paraguay telah mengikuti.
Meskipun kemudian Paraguay menarik kembali keputusannya segera menyusul perubahan dalam pemerintahan. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza