Gaza, MINA – Warga pemegang paspor AS di Gaza mendesak Washington untuk memastikan mereka diperlakukan sama sebagaimana kesepakatan timbal balik dengan pendudukan Israel dan Amerika Serikat (AS) yang memastikan perjalanan bebas visa.
Dikutip dari MEMO, Sabtu, (5/8) Israel melonggarkan akses melalui bandara utamanya dan di perbatasan Tepi Barat yang diduduki untuk orang Palestina-Amerika, memungkinkan lebih dari 2.000 orang untuk menyeberang ke atau melalui Israel.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Program Bebas Visa harus berlaku untuk semua warga negara Amerika, termasuk mereka yang berada di Gaza, tetapi sejumlah warga Palestina-Amerika dengan surat identitas Gaza mengatakan mereka telah dicegah memasuki Israel.
“Sebagai warga Palestina dengan KTP Gaza, saya kecewa program itu mendiskriminasi orang-orang seperti saya. Kami secara khusus dikecualikan dari program ini,” kata Hani Almadhoun, seorang warga Palestina-Amerika yang mengunjungi keluarga di Gaza.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Tinggal di rumah keluarganya di kota Beit Lahiya di Gaza utara, Madhoun mengatakan pihak berwenang menolak permintaannya untuk pulang melalui Bandara Ben Gurion Israel ke Virginia Utara, tempat dia tinggal bersama istri dan dua putrinya yang lahir di Amerika.
“Sebagai orang Amerika, saya pikir kita harus mendapat manfaat itu karena orang Israel sekarang, bahkan orang Israel yang tinggal di pemukiman ilegal dapat datang ke Amerika tanpa gangguan,” katanya.
Israel terus-menerus melakukan diskriminasi yang disengaja terhadap warga AS yang merupakan warga Palestina,” tambahnya. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel