Gaza, MINA – Dalam upaya untuk menyoroti penderitaan keluarga mereka, anak-anak tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel pada Rabu (29/6) mengirimkan surat sepanjang 100 meter kepada petugas Palang Merah di Kota Gaza, yang menguraikan pelanggaran pendudukan terhadap tahanan.
Saat ini ada enam tahanan Palestina yang mogok makan, memprotes kondisi penahanan mereka, sementara lebih dari 4.700 warga Palestina ditahan di penjara pendudukan. Banyak yang tidak diizinkan mengunjungi keluarga atau ditahan di sel isolasi untuk waktu yang lama, MEMO melaporkan.
Dari mereka yang ditahan, lebih dari 500 ditahan di bawah penahanan administrative, tanpa dakwaan atau pengadilan, untuk periode enam bulan yang dapat diperpanjang. Amnesty International menggambarkan kebijakan penahanan administratif Israel sebagai praktik yang kejam dan tidak adil, yang membantu mempertahankan sistem apartheid Israel terhadap warga Palestina.
Menerima surat itu, Wakil Kepala kantor Komite Palang Merah Internasiona (ICRC) di Gaza, Nicholas Gerard, mengatakan: “Saya tidak bisa tidak mulai merasakan penderitaan dan rasa sakit yang harus dirasakan anak-anak ketika mereka terpisah dari orang yang mereka cintai.”
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Surat itu disampaikan kepada ICRC karena mereka telah memfasilitasi kunjungan keluarga ke tahanan Palestina, di tempat-tempat penahanan Israel sejak 1968.
“Kegiatan ini adalah pusat” bagi ICRC, kata Gerard, “dan kami mengerahkan segala upaya untuk dapat melaksanakan misi ini.”
“Delegasi ICRC mengunjungi tahanan Palestina di penjara Israel, termasuk mereka yang mogok makan. Mereka memastikan kontak keluarga yang penting melalui pesan Palang Merah, salam lisan, dan program kunjungan keluarga ICRC, yang dikoordinasikan dengan otoritas Israel,” Organisasi itu menjelaskan di situs webnya. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon