Maungdaw, MINA – Selama beberapa hari terakhir, warga etnis Rakhine Myanmar telah menghancurkan rumah, masjid, dan sekolah milik pengungsi Muslim Rohingya di tiga desa di Kota Maungdaw di Negara Bagian Arakan: Desa Thi Ho Kyun, Noir Yon Taung dan Ky Chi Pyin.
Saksi mata mengonfirmasi kepada Arakan News Agency (ANA) pada Senin (14/7) bahwa material yang digunakan untuk membangun struktur-struktur itu, seperti atap logam dan kayu, dijarah dan diangkut ke desa-desa terdekat setelah warga Rohingya meninggalkan properti mereka menyusul pecahnya pertempuran pada April 2024.
Operasi penjarahan tersebut meliputi pembongkaran rumah, masjid, dan kamp pengungsi yang didirikan pada masa pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), serta sebuah sekolah negeri di Desa Ky Chi Pyin, tempat penduduk dari Desa Aung Mingalar di dekatnya menyita isinya.
Hal itu terjadi di saat penduduk desa-desa dari komunitas Muslim Rohingya tersebut belum diizinkan kembali ke rumah mereka, meskipun kelompok milisi Tentara Arakan yang menguasai wilayah itu telah mengizinkan beberapa pengungsi lainnya untuk kembali setelah bentrokan di Maungdaw.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Lakukan 532 Pelanggaran HAM Selama Juni
Secara historis, ketiga desa tersebut telah dibakar dan dihancurkan oleh tentara Myanmar pada tahun 2017 sebelum penduduk Rohingya pulang dan membangun kembali rumah mereka pada tahun 2020.
Namun, sejak pengusiran kembali mereka oleh Tentara Arakan pada April 2024, mereka tidak diizinkan pulang, sehingga properti mereka rentan terhadap penjarahan dan penyitaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Asia di Fukui Jepang, Budaya Indonesia Tampil Mempesona
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur