London, 9 Ramadhan 1438/4 Juni 2017 (MINA) – Orang-orang muslim dan Arab membanjiri media sosial untuk melampiaskan kengerian dan kemarahan mereka atas serangan teror yang dilakukan di pusat kota London pada Sabtu (3/6) malam.
Selaku warganet, mereka menulis dan mengecam pelaku sebagai orang jahat, dan mengklaim bahwa tindakan penyerang bukan tindakan Islami dan “bukan untuk Allah”, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mereka merasa terkejut mengetahui fakta bahwa orang-orang jahat itu memutuskan untuk melakukan kekejaman pada malam Ramadhan.
Laporan sebelumnya menunjukkan, tujuh orang tewas setelah sebuah van di jalan raya tiba-tiba berbelok menabrak pejalan kaki di Jembatan London.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Saksi mata melaporkan, tiga orang keluar dari van dengan pisau besar dan mulai menyerang orang-orang di bar dan restoran di Pasar Borough, para pelaku meneriakkan “ini untuk Allah”.
Serangan tersebut, yang menyebabkan setidaknya 48 orang terluka dan ditetapkan sebagai “insiden teroris” oleh polisi.
Hashtag #LondonAttacks dengan cepat tren di Twitter.
Banyak penduduk setempat, ketika kejadian penyerangan, membuka rumah mereka untuk melindungi orang-orang yang melarikan diri dari tempat kejadian.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon
“Teroris ini mengatakan bahwa mereka melakukan tindakan barbar ini untuk #Islam, tapi peraturan siapa yang mereka ikuti? Bukan Islam yang pasti #LondonBridge,” kata satu pengguna Twitter.
“#LondonAttacks ‘Ini untuk Allah, bukan, ini BUKAN untuk Allah, ini BUKAN Islam, teroris ini BUKAN Muslim, hanya pembunuh,” kata warganet lainnya.
“Islam bahkan melarang berdebat saat berpuasa di bulan Ramadhan. Saya tidak yakin agama mana para teroris itu ikuti #LondonBridge,” tweet netizen lainnya. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang