Misrata, Libya, 2 Muharram 1438/3 Oktober 2016 (MINA) – Seorang wartawan Belanda tewas saat meliput pertempuran antara pasukan pro-pemerintah dan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di kota Sirte.
Dr Akram Gliwan, juru bicara rumah sakit di Misrata yang menangani pejuang pro-pemerintah, mengatakan kepada AFP bahwa fotografer yang bernama Jeroen Oerlemans itu ditembak di dada oleh penembak jitu ISIS.
Gliwan mengatakan, jenazahnya telah dipindahkan ke Misrata, 200 km sebelah barat dari Sirte. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Oerlemans bekerja di Libya untuk sejumlah organisasi, termasuk majalah mingguan Knack Belgia. Kematiannya dikonfirmasi pada Ahad (2/10).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sebuah pesan di website Knack mengatakan, Oerlemans ditembak dalam tugas pelaporan dan publikasi.
Ratusan orang juga mengunggah ke media sosial untuk mengenang wartawan tersebut dan menyampaikan belasungkawa penghormatan kepada keluarganya.
Oerlemans pernah disandera oleh ISIS bersama jurnalis foto dari Inggris Jon Cantlie pada 2012, tapi ia kemudian dibebaskan.
Pasukan sekutu pendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dukungan PBB melancarkan serangan terhadap benteng ISIS di Sirte sejak Mei.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Pejuang ISIS bersembunyi di Sirte, tempat kelahiran pemimpin Libya Muammar Gaddafi. Mereka merespons dengan bom bunuh diri dan penembak gelap untuk memperlambat kemajuan pasukan pemerintah. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia