Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wawancara Eksklusif: Mufti Rusia Beberkan Kondisi Umat Islam di Rusia dalam Situasi Operasi Militer Rusia di Ukraina

Rifa Arifin - Ahad, 19 Juni 2022 - 00:02 WIB

Ahad, 19 Juni 2022 - 00:02 WIB

5 Views ㅤ

Mufti Rusia Albir Krgnov (Foto:MINA)

Kantor Berita MINA mendapat kesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Head of the Spritual Assembly of Muslim of Russia (Mufti Rusia), Sheikh Albir Krganov, pada Jumat (17/6/2022) di Jakarta, di sela-sela kunjungannya ke Indonesia.

Memperbincangkan tentang aspek agama dan isu-isu seperti peranan mufti di Rusia, kunjungan Presiden Soekarno,  pertumbuhan dan kondisi Umat Islam Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Putin,  Islamophobia, perang Rusia lawan Ukraina, masalah Palestina dan lainnya, terutama meningkatkan kerjasama ummat Islam Indonesia dan Rusia.

Pada kesempatan itu Sheikh Albir Krganov mengingatkan kembali hubungan erat antara Indonesia dan Rusia yang sudah berlangsung sejak lama, bahkan sejak Rusia masih bergabung dalam Uni Soviet.

Saat itu Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno sempat mengunjungi Uni Sovet. Waktu itu Bung Karno melaksanakan salat di Masjid Saint Petersburg, salah satu rumah ibadah umat Islam terbesar dan terindah yang ada di Rusia.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Peristiwa tersebut menurut Albir Krganov membuat hubungan Indonesia dengan Rusia sangat erat. Bahkan, umat Islam Rusia sangat menghormati Indonesia. Mereka selalu mengelu-elukan bangsa Indonesia, dan menganggapnya sebagai saudara.

Berikut kutipan wawancaranya:

MINA: Apa peran dan tugas seorang Mufti di Rusia? Apakah mengurusi soal Islam atau semua agama? 

Di Rusia terdapat undang-undang yang melindungi semua warga beragama, termasuk Islam. Perlindungan terhadap agama dan penganutnya amat terjaga di semua wilayah Rusia.  Rusia memiliki 85 wilayah provinsi dimana terbentuk 95 Muftiyat. Setiap provinsi memiliki otonom untuk mengatur wilayahnya, termasuk pembentukan Muftiyat (Persatuan Organisasi Islam dan Umat Islam di wilayah tertentu).

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Keberadaan Muftiyat di Rusia sangat sakral, karena merupakan pertubuhan kelompok agama yang mekanisme pengeluaran kebijakannya diputuskan melalui syura antara Muftiyat di seluruh provinsi. Mufti di Rusia menandatangani keputusan (fetvah) dan kebijakan penting di level wilayah yang bersangkutan.

Di level eksekutif Presiden, Mufti mewakili keberadaan Umat Islam bersama tokoh agama lainnya seperti Kristen dan Yahudi. Semua memiliki kesempatan untuk memberikan masukan dan mengajukan permintaan kepada Presiden Putin.

MINA: Apa agenda Mufti dan delegasi dalam kunjungan  ke Indonesia?

Ini adalah kunjungan perdana ke Indonesia, Kami ingin mempelajari bagaimana hubungan Umat Islam Indonesia dengan negara, organisasi Islam dengan negara. Apalagi Nabi Muhammad memberikan ajaran untuk senantiasa bersilaturahim dengan Umat Islam terbesar di manapun mereka berada, dan saat ini Umat Islam di Indonesia adalah yang terbesar di dunia.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Kami terkesan bahwa di Indonesia hubungan antara agama dan negara cukup harmonis, ini bisa menjadi bekal kami di Rusia.

Kami juga mengharapkan kunjungan ke Indonesia kali ini bisa mempererat hubungan antar kedua negara. Juga meningkatkan kerjasama, antar negara, parlemen, masyarakat juga umat Islam, baik Rusia maupun Indonesia. Termasuk kerjasama antar majelis ulama, khsusnya menyangkut Komisi Fatwa.

MINA: Bagaimana kehidupan Islam dan masyarakat muslim dalam menjalankan ibadahnya (termasuk haji) di tengah perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina?

Setiap tahun lebih dari 20 ribu warga Muslim Rusia melakukan haji ke Mekkah. Pelaksanaan ibadah haji bagi Umat Islam di Rusia tidak ada kendala dalam kondisi diberlakukannya operasi militer di Ukraina. Adapun Umat Islam lain, kami telah menerima permintaan dari para pemuka dan tokoh Islam dari wilayah Timur Ukraina yaitu Luhansk dan Donbas tentang keinginan mereka untuk bergabung dengan Umat Islam lain di Rusia.

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Wilayah Donbas menjadi area panas selama delapan tahun ini di mana Pemerintah Ukraina telah membunuh sekitar 14 ribu warga Donbas dan ini tidak terekspos di dunia.

Pemberitaan situasi di Donbas notabenenya sudah termanipulasi dengan informasi-informasi keliru yang dilancarkan pihak-pihak yang melawan Rusia.

Sabotase informasi untuk melahirkan konflik agama dan sosial kian digencarkan untuk mengadu domba warga sipil Rusia agar mereka terpecah dan melawan pemerintah Rusia.

Mereka mencoba menerapkan strategi pemecahbelahan dan adudomba di Rusia yang sebelumnya hal itu telah berhasil dilakukan di negara-negara Timur Tengah. Bagaimana Rusia dicitrakan diktator yang menumpas dan menyengsarakan warganya sendiri.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Rusia merupakan target penghancuran setelah negara-negara di Timur Tengah hancur.

Umat Islam harus mengerti dan paham sandiwara permainan yang diciptakan oleh musuh-musuhnya dengan tujuan jangka panjang.

MINA: Bagaimana pemerintah Rusia mencegah dan mengantisipasi terjadi Islamophobia yang saat ini terjadi di beberapa wilayah dunia ?

Meski Umat Islam di Rusia bukan penduduk mayoritas, boleh dikatakan Islamophobia tidak mungkin muncul di Rusia, karena ini secara keras dilarang undang-undang. Rusia memiliki undang-undang yang membahas soal-soal agama hingga ribuan jumlahnya.  Di Rusia juga ada larangan menghina kitab suci agama.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Untuk lebih lanjut, bisa dilihat pada situs resmi kami, di mana setiap tahun kami membuat laporan mengenai hak-hak muslim yang terpenuhi di Rusia.

Sebelum saya sampai di Indonesia, saya menerima laporan bahwa pemerintah Moskow menyediakan lahan sekitar enam hektar untuk pembangunan pusat antar-agama di mana di lahan yang sama akan dibangun gedung-gedung ibadah dari empat agama utama Rusia yaitu Kristen-Orthodox, Islam, Buddishme dan Yahudi. hampir setengahnya diperuntukan untuk agama Islam.

MINA: Di era Presiden Putin begitu banyak masjid diresmikan, apakah itu karena penyebaran dan perkembangan Islam kian meningkat di Rusia?

Ya, memang bisa dikatakan di era Presiden Putin dibangun delapan ribu masjid dan diciptakan sistem pendidikan Islam secara penuh mulai dari sekolah, pesantren (terdapat lebih dari 150) sampai perguruan tinggi Islam (terdapat 20) dan akademi Bulgar Islam. Di Rusia telah dibentuk suatu yayasan khusus untuk membiayai pendidikan dan kebudayaan Islam dan setiap tahun dikeluarkan sebesar 1 miliyar rubel untuk program tersebut.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Saat ini, menurut data resmi  jumlah populasi umat Islam adalah 20 juta orang sedangkan secara tidak resmi termasuk para imigran dari negara-negara Asia Tengah dan Azerbaidjan sekitar 36 juta orang.

MINA: Bagaimana Mufti melihat Konflik Palestina-Israel?

Sebagai warganegara kami menyerukan terbentuknya dua negara bagi Palestina dan Israel di mana keduanya bisa hidup damai berdampingan.

Kami menyayangkan aksi agresif pasukan Israel yang melakukan gangguan di kompleks Al-Quds khususnya pada bulan Ramadhan. Kami menyeru untuk tidak terjadi kekerasan di wilayah tersebut terlebih jika terjadi menewaskan warga sipil. (W/RA-1/R7/R1-P1)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

 

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda