New York, 22 Dzulhijjah 1435/16 Oktober 2014 (MINA) – Alasan kekurangan dana, memaksa Program Pangan Dunia (WFP) mengurangi bantuan makanan untuk satu juta orang di Afghanistan, demikian menurut kantor bantuan pangan PBB.
Pengumuman pengurangan bantuan itu terjadi di saat misi tempur internasional di negara itu akan berakhir, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis.
Direktur WFP Calude Jibidar mengatakan, WFP yang beroperasi atas sumbangan dari negara-negara anggota, saat ini sedang menghadapi kesenjangan hingga $ 30 juta untuk programnya.
Dampak dari berkurangnya dukungan negara-negara anggota, WFP harus memotong jatah makanan untuk satu juta lebih dari tiga juta orang yang membutuhkan di Afghanistan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Kami harus mengurangi jatah rakyat yang kita bantu, agar kami bisa membelinya beberapa lama, jadi kami tidak berhenti sama sekali,” katanya.
Pemotongan akan mengurangi 2.100 kalori per hari untuk 1.500 sampai satu juta orang, banyak dari mereka telah meninggalkan rumahnya karena kekerasan yang meningkat antara pemerintah Afghanistan yang didukung Barat dengan Taliban.
Di saat sebagian besar pasukan asing menarik diri pada akhir 2014, banyak kelompok kemanusiaan khawatir bahwa aliran bantuan akan mengering di saat donor akan fokus pada krisis lainnya, termasuk wabah Ebola dan pengungsi Suriah dan Irak.
Manajer Advokasi untuk Dewan Pengungsi Norwegia, Danielle Moylan mengatakan, donor internasional telah bermurah hati kepada Afghanistan selama bertahun-tahun, sementara kebutuhan negara kemungkinan besar akan meningkat.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Kita tentu berharap, hal itu tidak berarti membuat donor beralih punggung dari Afghanistan,” kata Moylan.
Afghanistan telah menerima puluhan milyar dolar bantuan sejak tahun 2001, ketika pemerintah Islam digulingkan oleh invasi pimpinan Amerika Serikat. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai