Jenewa, MINA – Badan Pangan Dunia (WFP) mengatakan, pemerintah Myanmar sepakat mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melanjutkan distribusi makanan ke utara negara bagian Rakhine yang ditutup selama dua bulan.
Persetujuan hari Jumat (27/10) itu muncul muncul saat lembaga PBB Unicef melaporkan bahwa anak-anak pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh “mendekati kematian” karena malnutrisi. Demikian Dhaka Tribune memberitakannya yang dikutip MINA.
WFP sebelumnya mendistribusikan jatah makanan kepada 110.000 orang di utara Rakhine kepada komunitas Muslim Rohingya dan Buddha yang menjadi minoritas di utara.
Sejak serangan gerilyawan Rohingya di pos-pos polisi yang memicu reaksi keras dari tentara pada 25 Agustus, badan kemanusiaan PBB belum dapat mengakses Rakhine utara untuk memberikan bantuan sejak saat itu. Pengiriman WFP terus berlanjut untuk 140.000 orang di pusat Rakhine.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“WFP telah diberi lampu hijau untuk melanjutkan operasi bantuan pangan di bagian utara Rakhine. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk mengkoordinasikan rinciannya,” kata juru bicara WFP Bettina Luescher kepada wartawan di Jenewa, Swiss.
Luescher mengatakan, mereka harus melihat seperti apa situasi di lapangan.
“Sangat sulit untuk mengatakan hal-hal ini jika Anda tidak bisa masuk,” kata Luescher.
Unicef mengatakan, tingkat kekurangan gizi di kota Maungdaw dan Buthidaung di Rakhine, kota tempat sebagian besar pengungsi Rohingya berasal, sudah darurat krisis.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Sejak 25 Agustus, kami harus berhenti merawat 4.000 anak-anak dengan malnutrisi akut parah di Rakhine utara, karena kami tidak memiliki akses,” kata Juru Bicara Unicef Marixie Mercado.
Unicef telah menyaring hampir 60.000 anak pengungsi Rohingya yang tiba di Bangladesh, hampir 2.000 di antaranya diidentifikasi menderita gizi buruk akut, dan 7.000 lainnya kekurangan gizi akut. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia