Sanaa, MINA – Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan pada hari Ahad (30/1) bahwa mereka mendokumentasikan kasus-kasus di mana keluarga Yaman terpaksa makan daun karena kelaparan di negara mereka yang dilanda perang.
WFP mengatakan kelaparan di Yaman meningkat di tengah “konflik dan penurunan ekonomi” negara Arab itu, MEMO melaporkan.
“Keluarga-keluarga di beberapa daerah yang paling parah dilanda kelaparan, seperti Hajjah [Yaman barat laut], menggunakan tindakan putus asa seperti makan daun untuk bertahan hidup,” kata WFP dalam sebuah pernyataan di Twitter, dengan foto seorang warga sipil Yaman memasak daun.
Bulan lalu, organisasi kemanusiaan PBB mengatakan akan mengurangi bantuan makanan ke Yaman yang dilanda perang mulai Januari karena kekurangan dana.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut WFP, lebih dari 16 juta orang Yaman, setengah dari populasi negara itu, menderita kelaparan akut, sementara 2,3 juta anak berisiko kekurangan gizi.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.
Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi, menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan hampir 80%, atau sekitar 30 juta orang, membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan PBB. (T/R7/P2)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)