Yerusalem, MINA – Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan bahwa Tepi Barat sedang mengalami krisis seiring meningkatnya kekerasan, penangkapan, dan pembatasan pergerakan oleh pendudukan Israel yang berdampak pada kelaparan.
“Ratusan ribu warga Palestina kehilangan izin kerja mereka di wilayah pendudukan Israel, dan tidak dapat meninggalkan Tepi Barat, sementara aktivitas komersial di dalam (Tepi Barat) dibatasi. Hal ini menempatkan perekonomian dan situasi kemanusiaan pada risiko kemerosotan lebih lanjut,” demikian WFP dalam pernyataannya seperti dikutip dari WAFA.
Israel sangat membatasi kebebasan bergerak warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, seperti penghalang jalan dan jenis kontrol lainnya.
Sejak 7 Oktober, Tepi Barat telah menghadapi kemerosotan ekonomi dan politik, keterbatasan kebebasan bergerak akibat pendirian pos pemeriksaan tambahan, yang membatasi pergerakan penduduk secara signifikan.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Sementara itu, WFP mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan konsekuensi kemanusiaan dari perluasan serangan militer di Rafah, Gaza, di mana lebih dari satu juta orang berdesakan di sebuah wilayah kecil itu.
“Dengan sebagian besar bantuan memasuki Gaza melalui Rafah dan didistribusikan di sana, hal ini akan semakin mempersulit upaya bantuan,” kata WFP dalam sebuah postingan di platform media sosial “X”. (T/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih