Tripoli, MINA – Pertempuran di Tripoli, Libya telah menewaskan 121 orang dan melukai 561 lainnya sejak komandan Khalifa Haftar melancarkan serangan awal bulan ini untuk mengambil alih ibu kota Libya, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada Ahad (14/4).
Akun WHO Libya mengatakan di Twitter, organisasi itu mengirim pasokan medis dan lebih banyak staf ke Tripoli.
WHO juga mengecam “serangan berulang terhadap pekerja perawatan kesehatan dan kendaraan-kendaraan medis” selama pertempuran yang dimulai pada 4 April lalu. Demikian Ahram Online melaporkan yang dikutip MINA.
Sebelumnya, PBB mengatakan sekitar 1.500 pengungsi dan migran terjebak di pusat-pusat penahanan akibat konflik di Libya dan risiko terhadap kehidupan mereka meningkat setiap jam.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Mereka adalah orang-orang dalam keadaan yang paling rentan bahaya,” kata Komisaris Tinggi PPB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi dalam sebuah pernyataan yang juga menyerukan agar mereka dievakuasi.
“Mereka harus segera dibawa ke tempat yang aman. Sederhananya, ini adalah masalah hidup atau mati,” kata dia seperti dilaporkan Daily Sabah.
Komandan milisi Khalifa Haftar telah melancarkan serangan untuk menduduki Tripoli dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung oleh PBB, mengintensifkan krisis di negara yang terbelah oleh perpecahan sejak penggulingan pemimpin kuat Muammar Ghadafi yang didukung NATO pada 2011. (T/R11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata