Turki Yakin Gencatan Senjata Libya Masih Bisa Berlangsung

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar. (Foto: dok. Nahar Net)

Ankara, MINA – Pemerintah mengatakan pada Rabu (15/1) bahwa pihaknya masih yakin gencatan senjata di Libya akan tetap berlangsung meskipun ada penolakan kuat dari Khalifa Haftar untuk menandatangani gencatan senjata permanen.

Haftar memilih meninggalkan perundingan di Moskow yang bertujuan menyelesaikan gencatan senjata yang diatur oleh Rusia dan Turki, yang mulai berlaku hari Ahad (19/1), demikian Nahar Net melaporkan.

Inisiatif bersama Turki dan Rusia adalah upaya internasional terbaru untuk menengahi pertempuran antara pasukan Haftar yang berbasis di timur Libya dan pemerintah yang diakui PBB di Tripoli.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa gencatan senjata telah runtuh,” kata Menteri Pertahanan Turki saat pengarahan di Ankara. “Pekerjaan yang terkait dengan ini berlanjut.”

Adanya rencana konferensi internasional tentang yang dijadwalkan di Berlin pada Ahad, Akar mengatakan bahwa Turki mendukung “gencatan senjata, perdamaian, solusi politik.”

Jerman telah mengundang kedua pihak Libya untuk melakukan pembicaraan dengan 11 negara dan beberapa organisasi internasional.

Turki mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB yang berbasis di Tripoli, yang telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April.

Turki telah mengerahkan tentara ke Libya tetapi Ankara menegaskan, mereka memberikan pelatihan dan saran, dan tidak akan mengambil bagian dalam pertempuran aktif. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.