Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WHO: 130.000 Warga Sipil Idlib Mengungsi

sri astuti - Kamis, 26 Desember 2019 - 16:57 WIB

Kamis, 26 Desember 2019 - 16:57 WIB

7 Views

Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (25/12) mengatakan, sekitar 130.000 warga sipil mengungsi dari provinsi Idlib di barat laut Suriah.

WHO juga mengungkapkan, sekitar 12 juta orang membutuhkan bantuan medis di Suriah ketika serangan udara Pemerintahnya dan Jet Rusia mengenai pemukiman sipil, Anadolu Agency melaporkan.

Sejauh ini, 14 apotik dan dua rumah sakit telah ditutup, sedangkan 42 fasilitas kesehatan lainnya berisiko ditutup jika serangan berlanjut di wilayah tersebut.

“Ketegangan militer baru-baru ini di wilayah itu telah menyebabkan banyak korban sipil cedera dan meningkatkan penderitaan penduduk,” kata Direktur Tindakan Darurat Regional WHO Richard Brennan, Anadolu Agency melaporkan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Ketika Pemerintah Suriah dan pasukan Rusia mengintensifkan serangan, lebih dari 2.000 warga sipil telah melarikan diri dari Idlib dalam 24 jam terakhir, menurut sumber di lapangan yang meminta tidak disebutkan namanya.

Pada bulan September 2018, Turki dan Rusia sepakat mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Sejak saat itu, lebih dari 1.300 warga sipil tewas dalam serangan pasukan Suriah dan Rusia di zona de-eskalasi ketika gencatan senjata terus dilanggar.

Sejak meletusnya perang saudara di Suriah pada 2011, Turki telah menampung sekitar 3,7 juta warga Suriah yang melarikan diri dari negara mereka, menjadikan Turki sebagai negara yang menampung pengungsi terbanyak di dunia.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Ankara sejauh ini menghabiskan 40 Miliar Dolar Amerika untuk para pengungsi, menurut angka resmi. (T/NZ/Ast/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina
Internasional