Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WHO: Kurangnya Layanan Kesehatan Mental di Afghanistan Sangat Mengkhawatirkan

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - 11 detik yang lalu

11 detik yang lalu

0 Views

Kabul, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sangat mengkhawatirkan atas kurangnya layanan kesehatan mental di rumah sakit provinsi di seluruh Afghanistan, meskipun ada kebutuhan mendesak di antara penduduknya.

Dilansir dari Ariana News pada Kamis (15/5), organisasi tersebut melaporkan bahwa ke-34 rumah sakit provinsi di negara tersebut saat ini kekurangan fasilitas kesehatan mental khusus.

Dalam sebuah pernyataan, WHO mengaitkan keadaan layanan kesehatan mental saat ini di Afghanistan dengan konflik selama bertahun-tahun, kesulitan ekonomi, dan tekanan psikologis yang meluas.

Dengan dukungan finansial dari Uni Eropa, WHO telah meluncurkan program yang bertujuan meningkatkan kesehatan mental dan memberikan dukungan sosial di seluruh negeri.

Baca Juga: Putin Tidak Hadir dalam Perundingan dengan Ukraina di Turkiye

Inisiatif ini berfokus terutama pada populasi yang rentan dan sedang dilaksanakan melalui jaringan rumah sakit.

Untuk mengatasi kekurangan layanan kesehatan mental khusus yang parah, WHO telah memulai proyek percontohan yang mengintegrasikan bangsal rawat inap untuk perawatan gangguan kesehatan mental yang parah ke dalam rumah sakit provinsi tertentu.

Sebagai bagian dari upaya itu, fasilitas rawat inap dengan kapasitas delapan tempat tidur telah didirikan di provinsi Bamyan, Badakhshan, Farah, dan Nimroz. Selain itu, pusat perawatan dengan 20 tempat tidur yang lebih besar telah diluncurkan di Rumah Sakit Aino Mina di Provinsi Kandahar.

WHO menekankan bahwa tujuan dari pusat-pusat itu bukan hanya untuk mengobati gejala psikologis, tetapi juga untuk mendukung pasien dalam membangun kembali kehidupan mereka, memulihkan hubungan keluarga, dan berintegrasi kembali ke dalam masyarakat.

Baca Juga: Trump Kini Sebut Houthi Pejuang Tangguh

Meskipun demikian, organisasi tersebut telah menyatakan kekhawatiran tentang masa depan program yang tidak pasti.

WHO memperingatkan bahwa perluasan dan keberlanjutan layanan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental penduduk Afghanistan yang terus meningkat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Wabah Penyakit Tropis di Australia Tewaskan 31 Orang, Melioidosis Jadi Ancaman Serius

Rekomendasi untuk Anda