Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, telah terjadi lebih dari 600 serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan di Gaza sejak dimulainya genosida pada tahun 2023.
Sektor kesehatan “berlutut,” tambahnya, yang menghadapi kekurangan bahan bakar dan pasokan medis yang parah di tengah gelombang korban massal yang terus-menerus. Quds News Network (QNN) melaporkan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan pada Rabu (9/7) bahwa pengeboman Israel yang terus berlanjut telah meningkatkan jumlah korban jiwa, menggusur warga sipil, dan menghancurkan infrastruktur penting.
Lebih dari 1.500 tenaga medis telah tewas di Gaza sejak tahun 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca Juga: Bantuan Militer dan Buldozer AS Tiba di Israel, di Tengah Penghancuran Gaza
Dalam beberapa hari terakhir, serangan terhadap tenda dan bangunan tempat tinggal di Kota Gaza dan Deir al-Balah menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk petugas medis dan keluarga mereka.
“Mitra yang bekerja di bidang kesehatan menyediakan layanan bagi mereka yang terluka selama insiden korban massal ini, meskipun sumber dayanya sangat terbatas,” kata OCHA.
Hanya 18 dari 36 rumah sakit umum di Gaza yang berfungsi sebagian, menurut WHO. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Isyaratkan Akan Bebaskan 10 Sandera, Gencatan Senjata Gaza Semakin Dekat