Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 900 warga Gaza, termasuk anak-anak meninggal dunia saat menunggu evakuasi medis darurat.
Berbicara dari Jenewa baru-baru ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan bahwa sekitar 16.500 pasien, termasuk 4.000 anak-anak, masih sangat membutuhkan pemindahan ke rumah sakit di luar Jalur Gaza. Palestinian Information Center melaporkan, Ahad (17/11).
Ghebreyesus memperingatkan bahwa setiap hari penundaan sama saja dengan “hukuman mati bagi mereka yang paling rentan,” karena Gaza tetap terisolasi dari dunia luar meskipun telah dinyatakan gencatan senjata.
Dalam konteks terkait, pendudukan Israel berencana mendeportasi pasien dari Gaza, yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Yerusalem, beserta pendamping dan anak-anak mereka yang lahir di kota tersebut, ke lokasi yang dirahasiakan, menurut laporan media Palestina pada Ahad.
Baca Juga: Hamas Terima Daftar 1.400 Warga Gaza yang Ditahan Israel
Keputusan ini menargetkan pasien yang masih berada di Rumah Sakit al-Makassed, Rumah Sakit Augusta Victoria, dan hotel-hotel di sekitarnya. Deportasi mereka dijadwalkan hari ini pukul 05.00 waktu setempat dan akan dilakukan menggunakan bus-bus yang dikawal kendaraan militer.
Sumber-sumber Palestina menyuarakan keprihatinan mendalam atas keselamatan para pasien ini dan kondisi pemindahan mereka, mendesak organisasi-organisasi hak asasi manusia, Palang Merah, dan otoritas Palestina yang berwenang untuk segera turun tangan.
Mereka menyerukan tindakan segera untuk memastikan perlindungan para pasien, anak-anak, dan pendamping mereka dari segala potensi risiko. []
Baca Juga: Hamas Umumkan Operasi Pencarian Jenazah Tawanan Israel Terus Berlanjut
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic