Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Widi Kusnadi: Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghadapi PKI

Lailatul Mukarromah - Rabu, 30 September 2020 - 22:50 WIB

Rabu, 30 September 2020 - 22:50 WIB

92 Views

Bogor, MINA – Jurnalis Mi’raj News Agency (MINA) sekaligus dai Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyebutkan tiga ciri-ciri dan cara menghadapi PKI.

Hal itu disampaikannya saat kegiatan nonton bareng (nobar) Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) yang diselenggarakan Rabu (30/9) malam di halaman kampus STAI Al-Fatah.

Ia menjabarkan, pertama, PKI itu suka menebar fitnah, propaganda dan berita hoaks. “Ciri-ciri orang PKI selain suka menebar hoaks, juga menyebarkan fitnah dan propaganda dan memutarbalikkan fakta,” katanya.

Kedua, ciri kedua PKI adalah berkhianat. “Dulu orang-orang PKI dipercaya oleh Soekarno, tetapi kemudian mereka berkhianat,” ucapnya. Memang dalam ajaran Komunis, mereka akan melakukan segala macam cara untuk mendapatan kekuasaan, berkhianat dijadikan sebagai salah satu pola perjuangannya.

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Ketiga, ciri yang ketiga adalah benci agama, ulama, kitab suci dan tempat ibadah.

“Beberapa hari lalu, ada masjid yang dicoret-coret temboknya di Tangerang, Al-Quran disobek-sobek dan diinjak-injak, itu merupakan perbuatan PKI. Bahkan ulama juga ditusuk, foto ulama dibakar, imam masjid dibunuh, santri dianiaya, itu semua adalah ciri-ciri PKI,” katanya.

“Maka, kita jangan sampai membenci ulama, jangan benci asatiz/guru-guru yang telah membagi ilmunya untuk kita,” tambahnya.

Selain itu, Widi juga menyampaikan tiga cara menghadapi PKI.

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

Pertama, dengan hidup berjamaah. Tanpa persatuan kita akan lemah dan mudah sekali dikalahkan. Jika kita berjamaah, bersatu-padu, maka PKI tidak akan dapat mengalahkan ummat Islam dan rakyat Indonesia.

Dalam konteks bernegara, kita harus menghindari saling curiga, seluruh elemen masyarakat harus bekerja sama atas dasar hati yang tulus, jangan ada saling curiga.

Kedua, berdoa. Kekuatan umat Islam dan perisainya adalah dengan berdoa. Allah akan senantiasa menolong hambaNya selama ia meminta pertolongan kepadaNya.

Ketiga, waspada. Jangan lengah, tetap bersiap siaga menghadapi kemungkinan buruk apapun itu. Jangan sampai orang-orang di sekitar kita terpapar ideologi PKI. “Jadilah muslim yang kuat dan tetap waspada,” katanya. (L/R11/P2)

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Kolom
Ramadhan
Ramadhan
Kolom