London, 4 Ramadhan 1436/21 Juni 2015 (MINA) – Situs resmi WikiLeaks menerbitkan lebih dari 70.000 dokumen diplomatik dari Arab Saudi pada Jumat (19/6) dan berjanji untuk mempublikasikan 1,5 juta dokumen lainnya dalam waktu dekat, Arabi 21 melaporkan.
Dokumen, yang diklaim WikiLeaks, mengungkapkan beberapa operasi dari Kedutaan Saudi di seluruh dunia, demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (21/5)..
Dokumen akan diterbitkan dalam beberapa pekan mendatang termasuk sejumlah dokumen diklasifikasikan sebagai “rahasia” yang diterbitkan oleh Departemen Informasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Intelijen Umum Kerajaan.
Pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan, kebocoran dokumen baru mengekspos “salah satu kediktatoran paling ambigu dalam sejarah.”
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Kebocoran dokumen baru, katanya, bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya Kerajaan Arab Saudi, “yang merupakan ancaman bagi dirinya sendiri dan tetangganya.”
Selama 40 tahun Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dipimpin oleh satu orang, Saud al-Faisal bin Abdulaziz, anggota keluarga kerajaan Saudi. Menjabat sejak Oktober 1975, Saud tercatat sebagai menlu yang paling lama bertugas di seluruh dunia.
Posisi Saud kemudian diganti oleh Raja Arab Saudi baru Salman pada akhir April 2015. Namun Saud masih ditugaskan sebagai menteri negara yang mengawasi hubungan luar negeri Arab Saudi dan menjadi utusan khusus Raja Salman.
Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat Adel al-Jubeir. Posisi Menlu diserahkan kepada Duta besar Saudi untuk Amerika Serikat Adel al-Jubeir
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
WikiLeaks mulai menerbitkan bocoran dokumen pada tahun 2010. Bocoran dokumen WikiLeaks dimulai dengan dokumen Amerika Serikat. Asange juga mengatakan ia mendapatkan dokumen-dokumen Saudi melalui e-mail korespondensi dari Kementerian Luar Negeri Saudi dan laporan-laporan rahasia Kerajaan itu.
Jumat lalu menandai tahun ketiga Assange berlindung di Kedutaan Ekuador di London. Ia takut ditangkap dan dideportasi ke Swedia, di mana ia dituduh melakukan kejahatan seksual.
Bocoran dokumen Arab Saudi dapat dilihat di laman “wikileaks.org/saudi-cables/search" target="_blank">The Saudi Cables” WikiLeaks.(T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama