World Rugby: Pengecualian Israel dari Turnamen Rugby Afrika Selatan Bukan Tindakan Diskriminasi

Pretoria, MINA – Badan otorita olahraga rugby dunia, World Rugby, mengumumkan bahwa keputusan Persatuan Rugby (SARU) untuk mengecualikan Tim dari kompetisi internasional bukanlah langkah diskriminatif.

Sebagai tanggapan, CEO Tim Israel, Pete Sickle, menolak klaim keputusan itu karena ancaman keamanan, seperti yang dia katakan “Kami mengharapkan World Rugby untuk melihat lebih dekat pada peristiwa menjelang penarikan undangan.” MEMO melaporkan, Jumat (28/4).

“Kami masih belum melihat bukti nyata ancaman yang kredibel dan signifikan terhadap keselamatan publik. Kami belum melihat bukti SARU atau pasukan keamanan Afrika Selatan menganalisis ancaman tersebut sebelum membuat keputusan ini,” katanya.

Tim Rugby Tel Aviv Heat dijadwalkan berkompetisi di turnamen Mzanzi Challenge regional, yang dimulai 24 Maret, Rugby365 melaporkan.

Namun, Koalisi BDS Afrika Selatan sangat marah dengan undangan tersebut dan memanggil SARU untuk melarang tim “apartheid”, yang diklaimnya “mempermalukan Afrika Selatan pasca-apartheid melalui gerakan rasis yang terang-terangan ini dan memperlihatkan warna aslinya.”

Dalam sebuah pernyataan, Koalisi BDS Afrika Selatan mengatakan, “sangat tidak masuk akal bahwa organisasi rugby Afrika Selatan, pasca-apartheid, memilih untuk mengundang tim dari negara kolonial pemukim yang terus menduduki tanah Palestina, dan menegakkan sistem apartheid yang brutal terhadap warga Palestina.”

“Kemarahan terhadap keputusan SARU meningkat di seluruh dunia. SARU mempermalukan Afrika Selatan pasca-apartheid melalui gerakan rasis yang terang-terangan ini dan memperlihatkan warna aslinya, warna bendera Afrika Selatan yang lama. Jika tim ini datang untuk bermain di Afrika Selatan, SARU akan berlumuran darah di tangannya,” tambah pernyataan itu.

Menyusul kekhawatiran yang diangkat oleh BDS Afrika Selatan, Mark Alexander, Presiden SARU, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami telah mendengarkan pendapat dari kelompok pemangku kepentingan penting dan telah mengambil keputusan ini untuk menghindari kemungkinan kompetisi menjadi sumber perpecahan, terlepas dari kenyataan Israel adalah anggota penuh World Rugby dan IOC.”

Keputusan tersebut menyebabkan Israel Rugby Union (IRU) mengajukan banding dan menuduh SARU melakukan diskriminasi. Namun, setelah penyelidikan atas dakwaan tersebut, World Rugby dalam sebuah surat kepada SARU dan IRU, mengatakan puas dengan penjelasan SARU.

Selama 27 tahun terakhir, hubungan antara Palestina dan Afrika Selatan berkembang dan tetap kuat, dengan Pretoria sering memberikan dukungan untuk dan mengutuk di panggung dunia.

Tahun lalu, Afrika Selatan mendesak masyarakat internasional meminta pertanggungjawaban Israel atas kondisi tidak manusiawi yang dialami warga Palestina.

Kemudian pada 2021 Afrika Selatan mengutuk pemberian status pengamat ke Tel Aviv oleh Uni Afrika (AU), sebuah langkah yang kemudian telah dibatalkan tahun lalu. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.