SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

World Water Forum Momentum Dorong Pengelolaan Air Adil Merata

Rana Setiawan - Senin, 20 Mei 2024 - 11:19 WIB

Senin, 20 Mei 2024 - 11:19 WIB

0 Views

Bendungan waduk Jatigede sesaat setelah prosesi pengisian air perdana waduk tersebut di Sumedang, Jawa Barat, Senin (31/8). Waduk senilai Rp 4,6 triliun ini mampu menampung air 980x106 meter kubik ini akan dimanfaatkan untuk pengairan dan pembangkit listrik. KONTAN/Djumyati Partawidjaja/31/08/2015

Denpasar, MINA – World Water Forum ke-10 menjadi momentum penting untuk mendorong pengelolaan air yang adil dan merata di seluruh dunia.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Mohammad Zainal Fatah pada forum yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

“Forum ini merupakan kesempatan bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman, inovasi, serta solusi dalam pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air terutama dampak dari perubahan iklim yang semakin nyata,” kata Zainal di Nusa Dua, Bali.

Forum yang mengangkat tema “Water for Shared Prosperity” ini terdiri dari tiga proses utama yaitu proses politik, proses regional, dan proses tematik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Proses tematik terdiri dari enam sub-tema yang nantinya akan didiskusikan untuk mencari solusi global bersama.

Baca Juga: Partai Buruh Inggris Kehilangan 5 Kursi Lawan Kandidat Pro-Palestina

Enam sub-tema tersebut meliputi water security and prosperity, water for humans and nature, disaster risk reduction and management, governance, cooperation and hydro-diplomacy, sustainable water finance, dan knowledge and innovation.

Sementara, proses regional meliputi Asia Pasifik, Amerika, Afrika, dan Mediterania. Untuk proses politik terdiri dari lima tingkat, yaitu head of states, parliamentarian, ministerial, local authorities, dan basin authorities.

“Setiap negara memiliki permasalahan dan fokus pengelolaan air masing-masing, sehingga pendekatan komprehensif secara regional perlu untuk dilakukan. Untuk proses politis, kebijakan pengelolaan air akan dibahas bertingkat mulai dari pelaksana hingga Kepala Negara,” ujar Zainal.

Sementara Ketua Bidang VI Registrasi, Website, dan Sistem Informasi Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10, Firdaus Ali menambahkan, Indonesia juga akan membawa semangat perdamaian dalam diplomasi air atau hydro-diplomacy.

Baca Juga: Asosiasi Akademisi dan Penulis Internasional Keluarkan Sikap Terhadap Genosida Israel

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air itu mengatakan, dialog yang akan dibangun Indonesia dalam forum tersebut adalah dengan menjunjung martabat dan solutif menyelesaikan permasalahan.

“World Water Forum ke-10 adalah sebuah pertemuan monumental untuk mentransformasi semua kebijakan, spirit, semangat, untuk kita bersama-sama menyongsong masa depan, membuat air sebagai sumber kehidupan dan perdamaian, bukan sebaliknya sebagai sumber konflik dan bencana,” katanya.

Dalam forum yang digagas bersama antara Pemerintah Indonesia dan World Water Council (WWC) ini juga akan mendorong empat usulan yang diharapkan menjadi kesepakatan bersama.

Empat usulan tersebut, yakni pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, penetapan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day (WLD), dan pencantuman dalam Ministerial Declaration Compendium of Concrete Deliverables and Actions, dalam bentuk daftar kegiatan sebagai tindak lanjut konkret dari World Water Forum ke-10.[]

Baca Juga: Perlawanan Islam di Irak Siap Serang Israel Jika Invasi Lebanon

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Internasional
Internasional
Kolom
Indonesia