Jakarta, MINA – Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, dalam menwujudkan masyarakat yang berliterasi dan meningkatkan peran literasi untuk kesejahteraan, perpustakaan melakukan transformasi layanan berbasis inklusi sosial.
Hal ini disampaikan Muhammad dalam sambutan pada “Seminar Nasional Literasi dan Pembangunan Sosial-Ekonomi” di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (27/2).
“Transformasi pelayanan perpustakaaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan,” katanya.
Menurutnya, inklusi sosial adalah pendekatan berbasis sistem sosial yang memandang perpustakaan sebagai sub sistem sosial dalam sistem kemasyarakatan. Untuk itu, perpustakaan harus dirancang agar memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi di masyarakat.
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel
Ia memberikan contoh seperti kerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation, melalui program Perpuseru telah terbina lebih dari hampir 700 perpustakaan di 104 kabupaten di seluruh Indonesia yang memberikian manfaat pada jutaan masyarakat.
“Perpustakaan merupakan aset strategis untuk mendorong pemberdayaan masyarakat sekitarnya. Jangkauannya yang luas dan inklusif menjadi keunggulan perpustakaan umum, sehingga semua anggota masyarakat tanpa kecuali bisa memanfaatkan perpustakaan untuk pengembangan dirinya,” ujarnya.
Pembangunan sektor sosial-budaya berhubungan sangat erat dengan pembangunan sektor ekonomi yang berorientasi pada upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kesejahteraan dapat dicapai melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, antaranya kesehatan dan pendidikan yang dimaksudakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca Juga: Gunung Dempo di Sumsel Erupsi, Status Level II Waspada
Bangsa yang cerdas ditandai oleh tingkat pendidikan dan kemampuan literasi yang memberi sumbangan langsung pada peningkatan kesejahteraan.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Bappenas untuk terus mendorong proses trnasformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial menjadi salah satu kegiatan prioritas nasional pada RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2019,” tambahnya. (L/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal