Washington, MINA – Aktivis kemanusiaan mengecam produser film terkenal Amera Serikat, Disney, karena memfilmkan beberapa bagian dari film action Mulan di beberapa bagian China antara lain di Xinjiang di mana ummat Muslim ditindas.
Direktur Eksekutif Kampanye Aktivis untuk Uyghur Rushan Abbas dalam sebuah pesan video mengatakan dia ngeri dengan pilihan Disney untuk syuting di sana dengan mengabaikan genosida orang oleh pemerintah komunis China. India Blooms melaporkan Jumat (11/9).
“Masalah yang diangkat oleh pilihan Disney untuk membuat film di negeri yang ternoda oleh genosida China memiliki implikasi serius bagi seluruh komunitas global, dan terutama bagi umat Muslim di seluruh dunia,” ujarnya.
“Sebagai seorang Muslim Uyghur, saya ngeri bahwa penghancuran orang-orang kami diabaikan karena uang. Banyak orang sudah terlibat dalam genosida ini, dan sekarang dengan cara yang diberikan Disney secara diam-diam, persetujuan atas tindakan rezim China,” katanya dalam pernyataan video.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Terlebih, kata aktivis dan pengguna media sosial, dalam akhir film tersebut terdapat kata-kata penghargaan Disney kepada sejumlah entitas pemerintah di Xinjiang, termasuk biro keamanan publik di kota Turpan dan “departemen publisitas Komite Wilayah Otonomi Uyghur BPK Xinjiang”, lapor BBC.
Biro keamanan publik di Turpan ditugaskan untuk menjalankan kamp-kamp “pendidikan ulang” China tempat orang-orang Uighur ditahan, kata pakar China Adrian Zenz.
“Departemen publisitas” yang disebut oleh Disney bertanggung jawab untuk memproduksi propaganda negara di wilayah tersebut, tambahnya.
Chief Financial Officer Walt Disney Co. Christine McCarthy mengatakan keputusan perusahaan untuk merekam beberapa adegan ‘Mulan’ di wilayah kontroversial China telah ‘menimbulkan banyak masalah bagi kami’.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
McCarthy mencatat bahwa film Mulan sebagian besar diambil syutingnya di Selandia Baru dan sekitar 20 lokasi di China dengan menampilkan “beberapa pemandangan unik”.
Pembuatan film di lokasi China adalah “upaya untuk secara akurat menggambarkan beberapa lanskap dan geografi unik negara untuk bagian periode sejarah ini,” kata McCarthy pada Bloomberg.
“Itu telah menghasilkan banyak publisitas,” katanya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia