San Fransisco, 4 Muharram 1438/5 Oktober 2016 (MINA) – Yahoo Inc tahun lalu membuat sebuah program software yang bisa memantau seluruh email pelanggannya dan digunakan untuk kepentingan intelijen AS.
Informasi mencengangkan itu dilaporkan wartawan Reuters Joseph Menn yang mengungkapkan perusahaan itu memenuhi permintaan pemerintah AS dengan memindai ratusan juta Email Yahoo atas perintah dari Badan Keamanan Nasional NSA dan FBI.
“Kita tidak tahu persis apa yang pemerintah AS sedang cari, tetapi kita tahu bahwa ini melanggar privasi yang menyerang larangan amandemen keempat mengenai pencarian sewenang-wenang,” demikian laporan The Guardian.
Namun, informasi yang dibocorkan empat karyawan yang pernah terlibat itu tidak menyebutkan data apa saja yang diserahkan Yahoo kepada pihak intelijen.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Menanggapi hal ini, Yahoo mengeluarkan sebuah pernyataan resmi yang mengatakan, “Yahoo adalah perusahaan yang taat hukum, dan sesuai dengan undang-undang Amerika Serikat.” pihak Yahoo menolak berkomentar lebih lanjut.
Permintaan pembocoran data Email Yahoo datang dalam bentuk perintah rahasia yang dikirim ke tim hukum perusahaan, menurut tiga orang yang tidak ingin disebut namanya.
Perusahaan telepon dan internet AS diketahui kerap menyerahkan data rahasia mereka untuk badan intelijen. Tetapi tidak diketahui tujuannya untuk apa.(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza