Jakarta, 26 Muharram 1438/27 Oktober 2016 (MINA) – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kebebasan Beragama Internasional, David N Saperstein mengatakan, jumlah Yahudi di AS berjumlah enam juta jiwa, dua kali lipat dari Muslim yang hanya tiga juta.
Sementara berdasarkan statistik dalam negeri pada 2001, jumlah Yahudi di negeri paman Sam mencapai 5,3 juta jiwa dari total 330 juta populasi rakyat AS keseluruhan.
“Yahudi dan Muslim di AS banyak menyelenggarakan kegiatan dialog bersama sebagai minoritas di AS,” ungkap David saat berbicara dalam sebuah diskusi kebebasan beragama di @america Jakarta, Kamis (27/10).
David adalah seorang Rabbi, sebelumnya selama 40 tahun menjabat sebagai Direktur Pusat Aksi Agama Reformasi Yudaisme (RAC) yang bertugas mengawasi keadilan sosial nasional untuk Yahudi di AS.
Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump
Sebagai duta besar Kebebasan Beragama Internasional, David bertugas menjadi penasihat presiden dan menteri luar negeri dalam bidang ini. Dengan berkeliling ke negara-negara, utamanya di Asia, David memberikan pemahaman mengenai keberagaman beragama di AS.
Ketika ditanya kenapa Muslim di AS dikaitkan dengan terorisme, David mengatakan negaranya menolak mengaitkan Islam dengan terorisme.
“Semua presiden dengan jelas dalam pidatonya menjelaskan berulang kali menolak mengaitkan Islam dengan terorisme,” katanya.
Ia juga menjelaskan perlunya pandangan semacam itu diluruskan dengan baik. Menurut Saperstein, banyak pemimpin politik di AS kerap mengkritik pemberitaan yang mengaitkan antara Islam dan terorisme dengan berbagai bentuk.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Kami menolak dan mengkritik isu yang beredar melalui opini maupun pemberitaan tentang Islam dan terorisme yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu di negara kami,” tambah David. (L/R04/P007/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas