Al-Quds, 27 Dzulhijjah 1436/10 Oktober 2015 (MINA) – Penyerangan pejuang Palestina terhadap tentara Israel di perbatasan Gaza, Jumat, segera memancing reaksi Menteri Pertahanan Israel, Yose Ma’lon. Ia menuduh Gerakan Hamas bertanggungjawab dan memberi peringatan pada Hamas.
Ia juga menyerukan pada semua pemukim Yahudi yang memiliki izin memiliki senjata, untuk selalu membawa senjata ke manapun pergi karena memburuknya kondisi keamanan. Demikian Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza melaporkan.
Dua hari sebelumnya Kepala Pemerintah Kota Al Quds, Nir Barkat, menyerikan kepada para pemukim Yahudi untuk membawa sejanta sebagai perlindungan diri dari sejumlah aksi penyerangan yang terjadi akhir akhir ini.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dalam wawancaranya dengan Chanel 3 Ibrani, Jumat malam, paska insiden yang menyebabkan gugurnya enam warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza setelah shalat Jum’at, menteri pertahanan zionis tersebut menuduh Gerakan Hamas “biang kerok” aksi itu yang membawa para demonstran ke wilayah perbatasan.
Ya’lon juga mengatakan sebagaimana dikutip dari Channel 2 Ibrani: “Hamas mengetahui benar bahwa wilayah demontrasi di dekat perbatasan adalah wilayah militer tertutup”.
Ia kemudian juga menebarkan ancaman kepada Gerakan Hamas dengan mengatakan: “Saya berharap Hamas tidak coba coba menaikkan eskalasi konflik, sebagai mana saya berharap mereka masih ingat operasi militer terakhir kami”.
Di sisi lain, sebuah stasiun radio berbahasa Ibrani, Resyt Beit melaporkan keterangan dari sumber militer yang mengatakan, Angkatan Bersenjata Zionis Israel, siap menghadapi berbagai perkembangan yang mungkin terjadi di tengah-tengah ketegangan di jalur Gaza.(K02/P2)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency