Yaman Mulai Penerbangan Untuk Evakuasi Warga Terlantar

Sanaa, MINA – Pemerintah Yaman akan memulai penerbangan evakuasi pertama dari Mesir, Yordania dan India pada tahap pertama dari penerbangan evakuasi.

Setelah kembali ke Yaman, warga akan dikirim ke pusat kesehatan untuk pemeriksaan.

Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional akan memulai penerbangan evakuasi pertama bagi warga yang terdampar di luar negeri sejak pecahnya pandemi coronavirus, kantor berita SABA melaporkan Kamis (28/5).

Penerbangan evakuasi pertama dikirim ke Yordania pada Kamis (28/5), sebuah pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed dengan Komite Darurat Nasional Tertinggi Yaman untuk COVID-19.

Ini terjadi setelah komite menyetujui protokol untuk mengevakuasi warga yang terdampar di luar negeri, yang mencakup prosedur, jadwal, pengaturan kesehatan dan prosedur pencegahan, kata kantor berita itu.

Pihak berwenang ditugaskan dengan mengimplementasi cepat tindakan pencegahan dalam persiapan untuk warga yang kembali.

Setelah kembali ke Yaman, warga akan dikirim ke pusat kesehatan untuk pemeriksaan, perawatan dan untuk melacak data mereka. Warga negara yang kembali juga akan diminta untuk melakukan karantina sendiri di rumah.

Warga negara yang terdampar akan diberitahu tentang waktu penerbangan segera setelah izin yang diperlukan dengan negara-negara di mana mereka berada selesai, kata komite.

Menteri Kesehatan Masyarakat dan ketua komite, Dr Nasser Baoum, dan Wakil Perdana Menteri Salem Al-Khanbashi mempresentasikan laporan tentang perkembangan situasi di Aden. Laporan tersebut membahas pembentukan unit medis untuk perawatan dan penerimaan kasus infeksi coronavirus.

Komite juga meninjau laporan yang diajukan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Menteri, Hussein Mansour, tentang mereka yang terdampar di Arab Saudi dan membahas langkah-langkah untuk pengembalian mereka.

Mansour mengatakan pembicaraan telah dilakukan dengan pejabat Saudi untuk menjadwalkan kembalinya mereka.

Di Yaman, sejumlah kasus COVID-19 telah dicatat di seluruh negeri, tetapi PBB memperingatkan bahwa penyebaran virus sebagian besar tidak terdeteksi.

Ratusan orang di ibukota sementara Aden telah meninggal dalam sepekan terakhir dengan gejala apa yang tampaknya sebagai virus corona, kata pejabat kesehatan setempat.

Para pejabat khawatir situasinya akan menjadi lebih buruk karena Yaman memiliki kapasitas yang kecil untuk merawat mereka yang dicurigai memiliki virus. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)