Sanaa, MINA – Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF), Yahya Saree, mengumumkan blokade laut lebih lanjut terhadap Israel, memperingatkan semua perusahaan pelayaran untuk segera menghentikan transaksi dengan pelabuhan-pelabuhan Israel, efektif sejak pengumuman tersebut.
Ia menekankan bahwa kapal-kapal milik perusahaan yang melanggar akan menjadi sasaran di mana pun rudal dan drone Yaman dapat mencapai, terlepas dari tujuannya. Almayadeen melaporkan, Senin (28/7).
Saree menambahkan, jika negara-negara ingin menghindari eskalasi lebih lanjut, mereka harus menekan Israel untuk mengakhiri agresinya dan mencabut pengepungan di Jalur Gaza.
Juru bicara tersebut mengatakan apa yang dilakukan pasukan tersebut mencerminkan komitmen moral dan kemanusiaan mereka terhadap ketidakadilan yang diderita oleh saudara-saudara Palestina.
Baca Juga: PM Australia: Israel Langgar Hukum Internasional
Kantor Media Pemerintah di Gaza memperingatkan pada Ahad (27/7), kelaparan di Jalur Gaza tidak hanya sedang berlangsung tetapi juga meluas dalam skala dan tingkat keparahannya, karena blokade berlanjut dan pengiriman bantuan masih sangat kurang.
Menurut pernyataan tersebut, hanya 73 truk yang memasuki Gaza, sementara pengiriman bantuan melalui udara dilakukan di zona pertempuran aktif, sehingga akses ke bantuan menjadi sangat sulit.
Kantor tersebut menambahkan, sebagian besar bantuan dijarah di bawah pengawasan pasukan pendudukan Israel, yang dituduh sengaja menghalangi pengiriman pasokan kemanusiaan ke pusat-pusat distribusi terorganisir. Hal ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah memprihatinkan di wilayah yang terkepung tersebut.
Menurut pernyataan tersebut, gabungan tiga pengiriman bantuan melalui udara baru-baru ini bahkan tidak sesuai dengan isi dua truk bantuan. Kantor tersebut menggambarkan operasi tersebut sebagai “lelucon” di mana komunitas internasional terlibat melalui janji-janji palsu dan informasi yang menyesatkan. []
Baca Juga: Thailand dan Kamboja Akan Adakan Perundingan Gencatan Senjata di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Inggris Sebut Jeda Perang Tak Cukup Atasi Penderitaan di Gaza