Sana`a, MINA – Atlet menembak Yaman, Yasameen Al Raimi harus berlatih seadaanya tanpa target tembak memadai. Ia mengikat jangkauan tembak dengan pita plastik.
Jangkauan daruratnya diikat oleh pita plastik merah-putih, jenis yang biasa terlihat di lokasi bangunan. Itu diikat ke meja kayu yang memuat peralatannya: target ekstra, kotak pistol, dan katrol listrik.
Berita tentang Raimi yang berlatih tanpa lapangan dan fasilitas memadai diulas beberapa media di Barat. Berita terkait Olimpiade Paris juga menyertakan laporan tentang sosok atlet menembak dari Yaman tersebut.
Al-Monitor melaporkan persiapan Yasameen dalam menghadapi Olimpiade Paris. Pada situs berita tersebut, Osamah Abdulrahman, jurnalis AFP mengulas detail apa yang dilakukan Yasameen, seperti peralatan seadanya dan gedung ia pakai untuk latihan menembak.
Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem
Al Raimi mengaku sudah tidak asing dengan fasilitas darurat, semua harus ia hadapi sebagai kenyataan kehidupan di Yaman yang telah dilanda konflik.
Ia kadang harus berlatih saat terjadi pemadaman listrik terus-menerus di Yaman. Ia tidak bisa menemukan tempat yang pas. Akhirya, harus berlatih di atap rumahnya saat situasi di Yaman tidak menentu.
Yasameen Al Raimi tidak pernah berhenti berlatih. Setiap hari dan dalam dua periode, pagi dan sore ia terus membidik sasaran tembaknya.
Al Raimi mewakili Yamam di Olimpiade Paris, ia akan menjadi satu-satunya wanita di tim empat kuat Yaman yang juga termasuk perenang, pelari cepat dan judoka.
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar
“Saya merasa terhormat dan bangga menjadi seorang wanita yang mewakili Yaman, dan juga menjadi pemain Yaman di dunia ini,” kaya Yasameen.
Yasameen lahir di Yaman, 26 November 1985, ia menjadi satu-satunya perempuan andalan Yaman di Olimpiadi 2024 di Paris.
Pelatihnya, Amal Modhesh, melakukan apa yang dia bisa untuk Raimi meskipun tidak memiliki pengalaman hebat dan kualifikasi profesional.
“Yasameen melakukan sebagian besar latihannya sendiri. Dia adalah penembak yang sangat tekun meskipun kekurangan sumber daya… terutama pelatih profesional,” kata Modhesh.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia
Kesulitan-kesulitan ini justru “meningkatkan tekadnya untuk mencapai tujuannya dan mengibarkan tinggi bendera Yaman”, imbuh sang pelatih.
Raimi menyesalkan kurangnya dukungan dari pihak berwenang di Yaman dan mengatakan sebagian besar kamp pelatihan dan perjalanan kompetisinya dibiayai sendiri.
Namun, ia senang menerima dukungan dari Komite Olimpiade Yaman (YOC), yang menyalurkan dana dari Komite Olimpiade Internasional dan Dewan Olimpiade Asia.
Sekretaris Jenderal YOC Muhammad Abdullah Al-Ahjri mengatakan para atlet Yaman, baik saat ini maupun di masa mendatang, membutuhkan bantuan resmi jika mereka ingin berkembang. []
Baca Juga: Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Mi’raj News Agency (MINA)