Al-Quds, MINA – Iman Yassin Khatib (55) menjadi anggota parlemen Israel ‘Knesset’ pertama yang menggunakan hijab.
Ia akan menjadi salah satu dari 15 anggota Knesset dari daftar bersama mayoritas Arab dengan partai koalisinya, Joint List yang mengambil sebagian besar suaranya dari 21 persen minoritas Arab Israel dalam pemilihan pekan lalu.
“Tidak mungkin (hijab) tidak akan menarik perhatian orang. Tetapi yang lebih penting adalah apa yang ada di dalamnya, kemampuan dan potensi untuk memajukan komunitas kami,” kata Khatib seperti dikutip Haaretz, Rabu (11/3).
Yassin mengatakan, terkadang pakaian hijabnya menimbulkan sentimen anti-Islam di Israel, di mana 9 juta penduduk negara tersebut merupakan orang Yahudi.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Setiap tantangan yang saya hadapi dalam hidup saya menjadi lebih sulit karena saya mengenakan jilbab,” ujarnya.
Yassin adalah satu dari empat anggota parlemen perempuan di antara anggota Knesset Daftar Gabungan. Dia termasuk kelompok Islamisnya, Raam, yang mengkampanyekan lebih banyak layanan dan hak bagi orang Arab di Israel, dan mendukung pembentukan negara Palestina.
“Ada kesadaran yang tumbuh di kalangan perempuan Arab bahwa kita bisa menjadi peserta aktif di masa depan kita. Pesan saya kepada remaja putri: ada kemungkinan. ada jalan. Jangan batasi harapan dan impian Anda,” katanya.
Minoritas Arab Israel sebagian besar adalah penduduk keturunan Palestina. Banyak dari mereka yang mengeluhkan diskriminasi di bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan dan perumahan, dan para pemimpin mereka menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghasut mereka selama pemilihan umum baru-baru ini.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Partai Likud Netanyahu membantah bahwa rencana investasi 15 miliar shekel ($ 4,34 miliar) untuk sektor Arab adalah yang terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Israel.
Tingkat partisipasi pemilih Arab melonjak menjadi 64,7 persen dalam pemilihan Senin (2/3), tertinggi dalam 20 tahun. Itu memberi koalisi daftar bersama dua kursi lebih banyak di parlemen daripada dalam pemungutan suara September lalu. (T/R6/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat