Lampung Selatan, 14 Dzulqa’dah 1436/29 Agustus 2015 (MINA) – Yayasan Ebdaa, Mesir, mengadakan program penyaringan minat dan bakat santri Indonesia untuk mencetak generasi penerus perjuangan Islam, bekerjasama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah. Program ini diberi nama Hilmul Jiel.
Ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Sabtu, (29/8) Ahmad Sayyid Rodhi, utusan Yayasan Ebdaa Bidang Perencanaan, mengatakan, program ini akan menyaring santri Indonesia yang mempunyai minat dan bakat keilmuan untuk dididik menjadi generasi harapan Islam yang pakar pada keilmuan dunia, tapi juga mempunyai akhlak Islam yang baik.
“Kita akan pilih beberapa santri berbakat, diarahkan secara akhlak, butuh guru kita sediakan guru, butuh sesuatu akan difasilitasi, bantuan, arahan sehingga kalau minat di bidang kimia misalnya, dia akan arahkan menjadi ahli kimia yang akhlak dan Islam-nya bagus, “ ujar Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas El-Minia Mesir ini.
Kedatangan Ahmad ke Indonesia membawa empat program khas Yayasan Ebdaa, selain Program Hilmul Jiel tadi, ada program khusus santri Raudhatul Athfal (RA), Program Bahasa Arab untuk santri dan masyarakat umum, serta program beasiswa bagi santri untuk kuliah di Al-Azhar Kairo.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Untuk Pondok Pesantren Al-Fatah sendiri pada awal ini, kami akan berikan beasiswa bagi empat santri, dua laki-laki dan dua perempuan, yang akan kami arahkan minat bakatnya sejak di Indonesia ini, dan kalau lulus, nanti akan kami kuliahkan di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, “ ujarnya.
Ahmad juga mengatakan kekagumannya pada Ponpes Al-Fatah yang berada di Kampung Islam Muhajirun ini.
“Sebelumnya kami diceritakan oleh Pembina kami, Hamdy Mohamed Abdalghafar bahwa di Indonesia ada sebuah kampung Islami yang terletak di dalamnya sebuah pesantren yang diterapkan syariat Islam, penghuninya mempunyai ukhuwah Islamiyah yang sangat baik. Awalnya saya kurang percaya, namun sekarang saya membuktikannya langsung di depan mata saya, “ ujarnya.
Sebelumnya pada 16 Mei 2014 tahun lalu, Hamdy Mohamed Abdalghafar, Pembina Yayasan Ebdaa, sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ponpes Al-Fatah untuk kerjasama dalam bidang pendidikan Bahasa Arab.(L/sfh/eth/K08-P2)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal