Amman, MINA – Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memperingatkan Israel untuk tidak membalas serangan Iran pada Ahad lalu.
Safadi pada Rabu (17/4) mengatakan, pembalasan Israel terhadap serangan Iran dapat membawa risiko nyata yang menyeret seluruh kawasan ke dalam perang yang menghancurkan, The New Arab melaporkannya.
Dalam sebuah wawancara yang dirilis oleh media pemerintah, Safadi mengatakan, negaranya sedang melobi negara-negara besar untuk menentang eskalasi yang akan berdampak luas terhadap stabilitas dan keamanan regional.
“Risikonya sangat besar. Hal ini dapat menyeret seluruh kawasan ke dalam perang, yang akan berdampak buruk bagi kita di kawasan ini dan akan menimbulkan dampak yang sangat, sangat serius bagi seluruh dunia, termasuk AS,” kata Safadi.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
“Situasinya terlalu berbahaya. Kemungkinan terjadinya ledakan regional sangat besar, dan hal ini harus dihentikan. Kita harus memastikan tidak ada eskalasi lebih lanjut,” tambahnya.
Yordania yang merupakan sekutu setia AS, dengan bantuan pertahanan udara Amerika dan dukungan dari Inggris dan Prancis, menembak jatuh sebagian besar drone dan rudal Iran yang terbang di negara itu menuju Yerusalem dan berbagai sasaran di Israel.
“Sekarang tekanan harus diberikan kepada Israel untuk tidak melakukan eskalasi,” tegas Safadi.
Safadi membenarkan bahwa Teheran mengatakan pihaknya melakukan serangan sebagai pembalasan atas dugaan serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus, 1 April, dan tidak akan melakukan tindakan lebih jauh, kecuali Israel menanggapinya.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Yordania bertetangga dengan Suriah dan Irak – keduanya merupakan negara tempat pasukan proksi Iran beroperasi – dan berbatasan dengan Israel dan Tepi Barat yang diduduki Israel. (T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara