Amman, MINA – Angkatan Bersenjata Yordania melakukan pengiriman bantuan secara langsung melalui udara untuk masyarakat Gaza di 11 lokasi, Senin (26/2) di bawah arahan Raja Yordania Abdullah II.
Menurut laporan kantor berita resmi Yordania Petra, seperti dikutip dari PIC, angkutan yang membawa bantuan tersebut melibatkan empat pesawat C130, salah satunya milik tentara Prancis.
“Bantuan tersebut berisi bantuan dan bahan makanan, termasuk makanan siap saji yang bernilai gizi tinggi, untuk meringankan penderitaan masyarakat Jalur Gaza akibat kondisi sulit yang mereka alami akibat perang,” jelas laporan itu.
“Bantuan melalui udara ini bertujuan untuk menyalurkan bantuan secara langsung kepada masyarakat dan menjatuhkannya di sepanjang pantai Jalur Gaza dari utara ke selatan,” demikian yang dinyatakan dalam laporan tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Direktur Informasi Militer Angkatan Bersenjata Yordania, Brigadir Jenderal Mustafa Al-Hayari, mengatakan dalam jumpa pers, operasi tersebut merupakan kelanjutan dari jembatan udara yang dilakukan Royal Air Force sejak 6 November 2023 hingga saat ini.
“Akan terus berlanjut sampai agresi terhadap Jalur Gaza berhenti,” katamya.
Dia menjelaskan, bantuan pertama adalah ke sebuah gereja yang terkepung pada Malam Natal, sedangkan operasi terbaru ini bertujuan untuk mengirimkan bantuan ke 11 lokasi di sepanjang pantai Jalur Gaza di Laut Mediterania dari utara ke selatan Jalur Gaza.
Tentara Yordania menegaskan, mereka terus mengirimkan bantuan kemanusiaan dan medis, melalui jalur udara, baik melalui pesawat bantuan dari Bandara Marka (paramiliter di timur Amman) menuju Bandara Internasional Al-Arish (di Mesir), atau melalui serangan udara ke wilayah Jalur Gaza.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Agresi berkelanjutan pendudukan terhadap Gaza menyebabkan gugurnya 29.782 orang dan melukai 70.430 warga Palestina, selain itu lebih dari 85 persen (sekitar 1,9 juta orang) penduduk Jalur Gaza harus mengungsi, menurut otoritas Jalur Gaza dan organisasi internasional. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza