Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuri: Face Shield Tanpa Masker Tak Maksimal Melindungi

Rana Setiawan - Senin, 13 Juli 2020 - 06:38 WIB

Senin, 13 Juli 2020 - 06:38 WIB

13 Views

Jakarta, MINA – Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto kembali menegaskan, penggunaan topeng wajah transparan atau face shield tanpa masker penutup mulut dan hidung tidak dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap cemaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

“Menggunakan face shield saja tanpa masker, tidak akan memberikan perlindungan yang maksimal,” ujar Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Ahad (12/7), sebagaimana keterangan persnya.

Yuri juga mengatakan, pada dasarnya penggunaan face shield hanya sebatas mampu melindungi penggunanya dari droplets yang besar, akan tetapi tidak menjamin partikel micro droplet lantas tidak terhirup ke dalam mulut atau hidung. Sebab, partikel micro droplet dapat berada di udara dalam waktu yang relatif lama dan berpotensi terhirup secara tidak sengaja.

“Micro droplet ini, ukurannya lebih kecil dan bisa berada di udara untuk waktu yang relatif lama,” jelasnya.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

“Oleh karena itu, penggunaan masker mutlak harus dilakukan, harus dikerjakan. Bukan face shield. Karena, kita tahu pada micro dorplet, dia akan mengambang di udara,” imbuhnya.

Dalam hal ini Yuri menyarankan face shield lebih baik digunakan sebagai tambahan dari penggunaan masker. Akan tetapi dia tetap tidak menyarankan apabila seseorang hanya menggunakan face shield tanpa masker.

“Kita tidak boleh mengandalkan hanya menggunakan face shield saja. Gunakan masker. Ini yang penting, dan gunakan masker apapun,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengumumkan bahwa penambahan data kasus COVID-19 per hari ini Ahad (12/7) ada sebanyak 1.681 orang yang terkonfirmasi positif, sehingga akumulasinya menjadi 75.699.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

Dari beberapa informasi pemberitaan yag disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diyakini bahwa penularan virus yang terjadi melalui cemaran droplet. Oleh sebab itu, diharapkan kepada masyarakat agar dapat mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menjaga jarak.

Dari penambahan angka kasus yang diperbarui hari ini, ada sebanyak 71 pasien meninggal dan total akumulasinya menjadi 3.606. Kemudian ada sebanyak 919 orang yang dinyatakan negatif atau sembuh COVID-19 sehingga totalnya menjadi 35.638.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Indonesia
Internasional
Indonesia