Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zamzam Sumur Yang Tak Kering Ribuan Tahun

Ali Farkhan Tsani - Senin, 12 Agustus 2019 - 07:58 WIB

Senin, 12 Agustus 2019 - 07:58 WIB

8 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA

Sumur Zamzam di dekat Ka’bah mampu memompa air dengan kecepatan maksimum 18,5 liter per detik, dan minimum 11 liter per detik.

Kedalamannya yang tampak hanya sekitar 30 meter. Namun masih sanggup memuaskan dahaga jutaan peziarah haji dan umrah sepanjang tahunnya.

Keberadaannya sudah muncul sejak Nabi Ibrahim Alaihis Salam, saat Nabi menyeru manusia menunaikan ibadah haji. Bermula ketika isterinya Siti Hajar mencari-cari sumber air antara Shafa dan Marwah hingga tujuh kali bolak-balik. Lalu puteranya menjejakkan kaki mungilnya hingga memancarlah Zamzam.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

Sumur Tertua

Terletak sekitar 20 meter dari bangunan Ka’bah di Makkah al-Mukarramah, sumur Zamzam dianggap sebagai sumur tertua di dunia. Sumur ini berumur sekitar 5.000 tahun, jauh sebelum Nabi Ibrahim lahir  pada tahun 2295 Sebelum Masehi.

Sumur Zamzam menjadi sumber air yang terus mengalir hingga hari ini. Meskipun pernah ada penelitian yang menyebutkan bahwa sumur tua itu hanya bertahan selama 70 tahun dengan air yang mengalir. Demikian Saudi Gazette menyebutkan.

Mengenang dan memberikan apresiasi terhadap Siti Hajar, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan dalam sabdanya, “Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada ibu Ismail. Dia telah meninggalkan aliran Zamzam tanpa mencoba mengendalikannya, Zamzam akan menjadi aliran yang terus mengalir di permukaan bumi.”

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Sebelum era kakek Nabi Muhammad, Abdul Muttalib, dan bertahun-tahun setelahnya, aliran air Zamzam sempat mereda dan kemudian sepenuhnya terhambat.

Abdul Muttalib menerima sebuah ilham untuk menggali kembali sumur itu. Ia menemukan sumur itu dan menggalinya untuk mulai mengalirkannya lagi dan membagikannya kepada para peziarah yang datang ke Baitullah.

Ini menjadi proses yang dilakukan oleh keluarga Abdul Muttalib. Kemudian dilanjutkan oleh putranya, Abbas Bin Abdul Muttalib yang mewarisi tanggung jawab itu.

Keutamaan Air Zamzam

Baca Juga: Sejarah Al-Aqsa, Pusat Perjuangan dari Zaman ke Zaman

Sumur Zamzam ternyata bukan hanya keajaibannya yang mampu bertahan ribuan tahun lamanya. Namun juga keajaiban khasiatnya jika diminum.

Ini antara lain seperti diriwayatkan dalam hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu. Bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda tentang air zam zam yang artinya, “Sebaik-baik air di permukaan bumi ialah air zam zam. Padanya terdapat minuman yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit.”

Begitulah, air surga (maa’ul jannah) ini, yang penuh berkah dan manfaat, mengenyangkan dan menghilangkan dahaga.

Maka ketika minum air zamzam, disunnahkan membaca doa sebelum meminumnya.

Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمَاً نَافِعَاً وَرِزْقَاً وَاسِعَاً وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَمِ

Artinya: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezki yang luas dan sembuh dari segala sakit dan penyakit pikun”. (HR Ad-Daruqutni dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu). (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

Rekomendasi untuk Anda

Haji 1445 H
Indonesia
Kolom