Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zelensky Akui Kehilangan Bakhmut: ‘Tidak Ada yang Tersisa’

Rudi Hendrik - Ahad, 21 Mei 2023 - 22:17 WIB

Ahad, 21 Mei 2023 - 22:17 WIB

1 Views

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara kepada bangsa di Kyiv, Ukraina, pada 27 Februari 2022. (Kantor Pers Kepresidenan Ukraina via AP)

Hiroshima, MINA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Ahad (21/5/2023) mengakui kekalahan Bakhmut dari Rusia, dengan mengatakan “tidak ada yang tersisa” dari kota itu.

Ketika ditanya apakah tentara Ukraina masih bertahan atau Rusia telah merebut kota itu, Zelensky mengelak, hanya mengatakan, “Anda harus mengerti bahwa tidak ada apa-apa” di sana.

“Untuk hari ini, Bakhmut hanya ada di hati kami,” katanya, Al Mayadeen melaporkan

Pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Karen Kwiatkowski mengatakan kepada Sputnik bahwa kendali pasukan Rusia atas pusat transportasi penting Bakhmut pada 20 Mei menandai titik balik kritis dalam pertempuran antara Kyiv dan Moskow.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Pembebasan Bakhmut menunjukkan bahwa pendekatan kepemimpinan politik Ukraina telah gagal, karena apa yang terjadi di sana akan langsung disalahkan pada Zelensky dan sisa kadernya, kata Kwiatkowski.

Kemenangan Rusia di Bakhmut sangat penting “secara praktis dan simbolis,” katanya.

“Dalam istilah praktis dan strategis, kendali kota secara keseluruhan memungkinkan dimulainya pembangunan kembali dan normalisasi di sana untuk masyarakat kota,” katanya.

Menurut mantan analis Departemen Pertahanan AS itu, keputusan tentang siapa yang menguasai kota itu secara praktis sudah diputuskan.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Selama berbulan-bulan, kota Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang terkepung itu telah menjadi pusat peperangan antara Rusia dan Ukraina. Kota yang berjuang keras itu akhirnya direbut pada 20 Mei oleh unit penyerangan perusahaan militer swasta (PMC) Grup Wagner dan angkatan bersenjata Rusia.

Fakta bahwa pasukan Rusia terbukti sangat sukses dalam mengusir angkatan bersenjata Ukraina dari Bakhmut menunjukkan “perubahan yang menentukan di sepanjang garis pemisah antara Ukraina dan Rusia”, jelas Kwiatkowski.

Menurut analis, Zelensky semakin berperilaku “seolah-olah dia tidak memahami realitas situasinya”.  (T/RI-1/P2)

 

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda