Tel Aviv, MINA – Ekonomi Israel membayar harga mahal dengan mengalami kerugian sekitar $5 miliar selama 12 hari diserang rudal-rudal Iran, menurut laporan media dan para ahli.
Menurut situs web Financial Express pengeluaran harian perang Israel mencapai $725 juta/hari atau sekitar Rp11.8 triliun. dari angaran tersebut, $593 juta (Rp9,6 triliun) di antaranya digunakan untuk serangan dan $132 juta (Rp2,1 triliun) dialokasikan untuk tindakan pertahanan dan mobilisasi militer.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa biaya harian sistem udara antirudal Israel berkisar antara $10 juta (Rp162 miliar) hingga $200 juta (Rp3,2 triliun). TRT Global melaporkan, Selasa (24/6).
Total biaya bisa mencapai lebih dari $12 miliar (Rp195 triliun) jika serangan berlangsung selama sebulan, menurut Aaron Institute for Economic Policy yang berpusat di Israel.
Baca Juga: Zionis Buka Kembali Gerbang Al-Aqsa Setelah 12 Hari Ditutup
Naser Abdelkarim, asisten profesor keuangan di Universitas Amerika Palestina, mengatakan serangan itu tidak hanya secara langsung memengaruhi pengeluaran militer Israel tetapi juga aktivitas produksi negara itu, dan mencatat bahwa secara langsung dan tidak langsung, perang tersebut dapat merugikan Israel hingga $20 miliar (Rp325 triliun).
Abdelkarim menyatakan bahwa defisit anggaran Israel diperkirakan akan meningkat sebesar 6 persen dan pembayaran kompensasi kepada warga yang terkena dampak akan semakin memperburuk keuangan publik negara tersebut.
Jumlah warga Israel yang mengungsi dari rumah mereka pada pekan pertama melebihi 10.000 orang, dan sekitar 36.465 orang mengajukan klaim kompensasi kerugian, menurut Otoritas Pajak Israel.
Abdelkarim mengatakan bahwa pemerintah Israel sedang mempertimbangkan satu dari tiga tindakan berikut untuk menutupi defisit anggaran yang semakin melebar: mengurangi belanja publik untuk kesehatan dan pendidikan, menaikkan pajak, atau menggunakan pinjaman, yang dapat meningkatkan rasio utang publik terhadap pendapatan nasional lebih dari 75 persen.
Baca Juga: Imam Masjidil Aqsa, Ekrima Sabri: Zionis Berupaya Paksakan Realitas Baru
Kementerian Keuangan Israel mengungkapkan bahwa sumber daya keuangan negara saat ini menipis dengan cepat, dan meminta $857 juta untuk ditransfer ke Kementerian Pertahanan. Sementara juga meminta pemotongan $200 juta dari kementerian kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial.
Surat kabar keuangan Israel Globes melaporkan bahwa sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk menutupi biaya personel militer.
Belum lagi sekitar 450.000 prajurit cadangan dipanggil untuk bertugas sebagai bagian dari upaya mobilisasi skala besar selama perang, dan itu memerlukan biaya tinggi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pejuang Gaza Sergap Tentara Zionis, 3 Tewas, 7 Terluka