Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zionis Israel Terus Serang Gaza di Tengah Upaya Gencatan Senjata

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 27 detik yang lalu

27 detik yang lalu

0 Views

Penembakan artileri Israel kembali terjadi di Gaza meski mediator telah mencapai kesepakatan gencatan senjata. (Foto: Anadolu)

Gaza, MINA – Puluhan warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (4/10), menurut laporan pejabat kesehatan setempat. Tragedi ini terjadi meski Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menyerukan agar Israel menghentikan pengeboman, menyusul pernyataan Hamas yang bersedia membebaskan sandera sebagai bagian dari rencana mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Menjelang pembicaraan gencatan senjata yang dijadwalkan berlangsung di Mesir pekan depan, Trump menulis di platform Truth Social bahwa Israel telah menyetujui “garis penarikan awal” di dalam wilayah Gaza. “Begitu Hamas mengonfirmasi, gencatan senjata akan segera berlaku,” tulisnya, dikutip Ahad (5/10).

Namun, sejak Jumat malam hingga Sabtu, sedikitnya 36 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara. Dari jumlah tersebut, 18 orang tewas dalam beberapa insiden terpisah, sementara 18 lainnya, termasuk anak-anak, tewas dalam pengeboman terhadap sebuah rumah di lingkungan Tuffah, Kota Gaza. Beberapa bangunan di sekitarnya juga mengalami kerusakan berat.

Militer Israel menyatakan serangan tersebut menargetkan seorang anggota Hamas yang dianggap mengancam pasukan mereka di wilayah itu. “Laporan mengenai korban sipil masih ditinjau. Militer menyesalkan setiap korban sipil yang tidak terlibat dan berupaya meminimalkan dampak terhadap warga sipil sebisa mungkin,” demikian pernyataan resmi militer Israel.

Baca Juga: Trump: Ketika Hamas Mengonfirmasi, Gencatan Senjata Gaza Segera Efektif

Di sisi lain, Hamas menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbohong terkait klaim pengurangan operasi militer terhadap warga sipil, menegaskan bahwa serangan masih berlangsung tanpa pandang bulu.

Para saksi mata di Gaza menggambarkan suasana mencekam akibat ledakan yang menghancurkan rumah dan fasilitas umum. Evakuasi warga sipil dilakukan secara terbatas, mengingat akses bantuan kemanusiaan yang sulit akibat blokade wilayah.

Kematian anak-anak dan perempuan dalam serangan ini kembali menyoroti situasi kemanusiaan yang kritis di Gaza, di tengah upaya diplomatik internasional yang belum membuahkan hasil konkret.

Trump sebelumnya menyatakan, gencatan senjata di Gaza harus menjadi langkah awal untuk menghentikan eskalasi yang telah menelan ribuan korban dan memicu krisis kemanusiaan yang parah.

Baca Juga: Klub Sepak Bola Spanyol Athletico Bilbao Beri Penghormatan kepada Palestina Jelang Laga Kandang

Pemerhati politik Timur Tengah menilai tekanan internasional, termasuk dari AS, menjadi kunci untuk menekan Israel agar menerima gencatan senjata. Namun, realitas di lapangan menunjukkan perbedaan antara pernyataan politik dan tindakan militer yang masih berlangsung.

Serangan ini juga memperkuat posisi Hamas dalam negosiasi, menekankan perlunya dialog internasional yang adil dan menghormati hak-hak warga sipil Palestina.

Gencatan senjata yang diharapkan dapat diumumkan pekan depan di Mesir dipandang sebagai langkah krusial untuk mengakhiri hampir dua tahun konflik yang menimbulkan penderitaan luas di Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Abaikan Seruan Gencatan Senjata Trump, Israel Terus Bombardir Gaza

Rekomendasi untuk Anda