Putrajaya, MINA – Usulan membuat kaukus untuk perjuangan Palestina di Parlemen Malaysia akan diajukan ke kabinet pekan depan, kata Zuraida Kamaruddin, tokoh wanita Malaysia, yang juga menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah.
Dia mengatakan kaukus itu akan memungkinkan Malaysia berpartisipasi dalam perjuangan untuk perdamaian di seluruh dunia, melalui keterlibatan badan-badan nonpemerintah, dari cengkeraman rezim Zionist.
“Malaysia telah meratifikasi Statuta Roma, kita dapat memperjuangkan perdamaian di seluruh dunia melalui platform LSM seperti Humanitarian Care Malaysia (MyCare),” kata dia saat kampanye global #KitaSemuaMaryam, kampanye meningkatkan peranan wanita dalam isyu-isyu dunia, seperti dilansir Malaymail, Sabtu (9/3).
“Secara tidak langsung, itu bisa ditingkatkan menjadi platform untuk memperjuangkan pembebasan Palestina yang telah lama tertindas dan nyawa rakyatnya terancam,” katanya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Sementara itu, Ketua Koalisi Perempuan Malaysia untuk Al-Quds dan Palestina (MWCQP), Fauziah Mohd Hasan, memuji proposal Zuraida itu.
Ia mengatakan Malaysia membutuhkan kaukus yang kuat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat Palestina, terutama kaum perempuan.
“Kami telah membentuk koalisi dengan ASEAN dan mengusulkan ke negara lain untuk mendirikan Parlemen Causus.”
“Ini sangat penting agar suara dan penekanan kita didengar untuk mendorong negara-negara kuat campur tangan menyelidiki kekejaman Israel,” tegasnya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dalam kampanye #KitaSemuaMaryam yang melibatkan 50 negara termasuk Brasil, Kanada, Pakistan, India, dan Inggris, Fauziah mengatakan, “Inisiatif ini menunjukkan wanita juga dapat memainkan peran dalam membawa suara perdamaian di Palestina ke masyarakat global untuk menekan Israel menghentikan kekejaman mereka.
” Ini adalah upaya kecil kami untuk tampil agar Malaysia membuat representasi kepada dunia tentang nasib orang-orang di negara yang menjadi korban penindasan,” tambahnya. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya