Way Kanan, Lampung, MINA – Sistem Kepemimpinan Umat Islam sudah berjalan 66 tahun, kata Amir Majelis Taklim Wa Tadrib Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, Munawir Muhson.
Di depan ratusan peserta Tabligh Akbar di Way Tuba, Bumi Agung, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Ahad, (24/9), dia menyebutkan, diitetapkannya kembali Jamaah Muslimin (Hizbullah) sebagai sistem kepemimpinan Muslimin ini sejak 10 Dzulhijjah 1372 Hijriyah.
“Kalau dihitung, sejak 1372 sampai saat ini 1438 Hijriyah, maka sudah 66 tahun berjalan,” katanya. “Namun disayangkan, respon terhadap persatuan umat ini sangat kurang.”
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
“Ada yang bilang sekarang sudah tidak televan. Padahal dari dulu sampai sekarang bahkan sampai kiamat sistem ini harus berlaku, sebab kesatuan merupakan bagian dari syariat Islam,” ujarnya.
Munawir menekankan kesatuan umat atau persaudaraan menurut Islam harus dalam satu pimpinan. “Tanpa diipimpin oleh seorang pemimpin rasanya akan sulit dilaksanakan. Sebagai miniatur, kita bisa lihat shalat berjamaah, tentu harus ada Imamnya.”
Jamaah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan Umat Islam berpusat di Jakarta dengan Imaam pertama Wali Al-Fatah, kedua, Muhyiddin Hamidy, kemudian dilanjutkan saat ini oleh Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur.
Dalam pergerakannya, Jamaah ini mempunyai karakter Rahmatan Lil A’lamin sebagaimana tercermin dari perilaku Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin yang jauh dari kekerasan dan pemaksaaan dalam menerapkan syariat.. (L/B01/RS1).
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Mi’raj News Agency (MINA).