Yerusalem, MINA – Mengenang 10 tahun kesepakatan Wafa al-Ahrar, Imam Masjid Al-Aqsa yang juga pimpinan Dewan Islam Tertinggi di Yerusalem Palestina, Sheikh Ikrima Sabri menyatakan, kesepakatan Wafa al-Ahrar merupakan keberhasilan bersejarah dan beradab, di mana sejumlah tahanan pria dan wanita dibebaskan dari penjara pendudukan Israel.
Sheikh Sabri menambahkan dalam sebuah pernyataan eksklusif yang dipublikasikan Safa, ia menghargai upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan kesepakatan in.
Ia berharap setiap upaya Palestina akan menghasilkan kesepakatan pertukaran baru di mana tahanan dan tahanan wanita dibebaskan dari penjara-penjara pendudukan.
Sabri menegaskan, hak tahanan untuk kebebasan, dan pertukaran tahanan sesuai dengan apa yang disetujui oleh Syariah Islam dan hukum internasional.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Kesepakatan “Wafa Al-Ahrar” menegaskan stabilitas posisi kami dalam masalah tahanan, karena kami adalah pemilik hak, dan pemegang hak tetap kuat,” katanya.
Sabri mengirim pesan kepada keluarga para tahanan dan menyampaikan, agar bersabar dan tetap istiqomah sampai datangnya kebebasan.
“Kami meminta Anda untuk bersabar dan bertahan sampai pembebasan putra Anda dari penjara pendudukan.”
Pada tanggal 18 Oktober 2011 silam, kesepakatan “Wafa Al-Ahrar” disepakati antara perlawanan Palestina dan entitas Israel yang merupakan salah satu pertukaran tahanan paling menonjol dalam sejarah konflik dengan pendudukan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pada hari ini, sepuluh tahun yang lalu, perlawanan membebaskan tentara Israel Gilad Shalit dengan imbalan pembebasan 1.027 tahanan pria dan wanita yang dibebaskan dalam dua gelombang.
Diumumkan bahwa telah dicapai kesepakatan mengenai proses pertukaran pada 11 Oktober 2011, dengan mediasi Mesir pada era Dewan Militer, sedangkan proses pertukaran berlangsung pada tanggal 18 bulan yang sama. Salah satu operasi terbesar perlawanan terhadap pembebasan tahanan.
Peringatan kesepuluh tahun kesepakatan itu pada 11 Oktober 2021 ini, datang, saat orang-orang Palestina dan keluarga tahanan pria dan wanita, dengan tidak sabar menunggu penyelesaian kesepakatan pertukaran serupa dengan imbalan empat perwira dan tentara Israel yang saat ini ditawan oleh Brigade Al-Qassam, militer sayap Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) sejak agresi Israel di Jalur Gaza pada musim panas 2014. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant