HWPL Dorong Media Promosikan Perdamaian

Forum Media HWPL di Jakarta.(Foto: Istimewa)
Penandatanganan Pernyataan Mendesak untuk Pelaksanaan Konvensi Internasional Tentang Penghentian Perang dan Pencapaian Perdamaian Dunia oleh para peserta Forum Media di Jakarta.(Foto: Istimewa)

Jakarta, 16 Jumadil Awwal 1437/24 Februari 2016 (MINA) – Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) salah satu organisasi internasional non-pemerintah terbesar di dunia menyerukan semua media untuk membahas tanggung jawab mereka dalam mempromosikan perdamaian.

Seruan tersebut disampaikan dengan terselenggaranya Forum Media HWPL Pertama dengan tema “Peran Media Dalam Pembangunan Perdamaian” di Hotel Santika, Slipi, Jakarta, Rabu (24/2) siang.

Forum tersebut dihadiri utusan dari masing-masing media yang tergabung sebagai Duta Humas di antaranya, Mi’raj Islamic News Agency (MINA), TVRI, INews TV, Radarindonesianews.com, dan Hukumonline.com serta perwakilan pemuda dan mahasiswa.

Sunny yang mewakili HWPL dalam pembukaannya mengatakan bahwa pekerjaan perdamaian yang positif sangat jarang dipromosikan di media, malah terlalu sering menyajikan pemberitaan yang menimbulkan perang, konflik, dan hal-hal negatif.

Dia mengatakan, HWPL akan berusaha maksimal agar langkah yang ditempuh ketuanya Man Hee Lee mendapat respon positif dunia untuk menghentikan perang.

“Media menjadi terompet perdamaian. Untuk itu, insan media di seluruh dunia harus menjadi utusan dalam menyiarkan berbagai kegiatan perdamaian,” kata Sunny.

Dalam paparannya Sunny menjelaskan bahwa HWPL merupakan organisasi yang bermarkas di Selatan dan bekerjasama dengan Departemen Informasi Publik PBB (UNDPI) itu memiliki lima divisi utama seperti politik, kepemudaan, kewanitaan, agama dan media.

Sementara sebagai pembicara Forum Media HWPL, Tuty Purwaningsih, Manager of International Broadcast TVRI memberikan paparan “Budaya Damai Untuk Dunia”. Purwaningsih memaparkan bahwa perdamaian akan terwujud jika tidak ada peperangan, penindasan hak antarsesama, tidak ada KKN, dan tidak saling menyakiti.

“Damai itu harus diciptakan, maka kita harus bisa maka kita harus memulainya dari diri sendiri,” ujar Purwaningsih.

Selain Tuty, yang menjadi pembicara dalam Forum tersebut adalah Furqon Bunyamin Husein (Pimpinan Umum Radar News), Abdur Razak Asri (Pemred Hukum Online.com), dan Ana Ainiyatul Farihah (Kepala Divisi Internasional KOPRI PMII).

Forum media itu diakhiri dengan penandatanganan Pernyataan Mendesak untuk Pelaksanaan Konvensi Internasional Tentang Penghentian Perang dan Pencapaian Perdamaian Dunia oleh para peserta forum.

Sebelumnya Pada 3 September 2015 lalu, HWPL mengadakan the 1st World Alliance of Religions’ Peace Dialogue (WARP Office) di Pusat Dialog dan Kerjasama antar Peradaban (Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations Office) pimpinan Din Syamsuddin di Jakarta.

HWPL sebagai organisasi non-pofit yang melakukan gerakan damai bagi dunia itu telah mendeklarasikan Deklarasi Perdamaian Dunia di Seoul, Korea Selatan pada 25 Mei 2013.

Forum Media HWPL yang pertama digelar di Asia ini merupakan agenda dari peringatan KTT Aliansi Dunia untuk Agama-agama Perdamaian (WARP) 2014 lalu.

Pada skala global, HWPL telah aktif bekerja untuk menyelesaikan suatu hukum internasional baru yang akan membahas solusi damai dan praktis untuk penghentian perang, karena telah membentuk sebuah komite dari 19 pakar hukum terkemuka secara global.

Pada November 2015, komite berkumpul di London untuk menyusun dua pasal Deklarasi dan Konvensi Penolakan dan Penghentian Perang dan Konflik Bersenjata yang dipelopori oleh Ketua HWPL Man Hee Lee sebagai ketua komite dan Ketua International Women’s Peace Group (IWPG) Nam Hee Kim.

Man Hee Lee dan Delegasi Perdamaian HWPL telah berkeliling dunia dalam 21 kali pertemuan dengan kepala negara dan para pemuka agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda dengan respon berbasis solusi untuk panggilan perdamaian.(L/R05/P02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.