Palembang, MINA – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, saat ini masih banyak perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia yang memiliki akreditasi C.
“Kami mendorong peran Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) agar dapat membina dan memacu kualitas perguruan tinggi swasta di lingkungannya,” kata Menteri Nasir dalam Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah II, Palembang, Jum’at (6/4).
Nasir juga membahas mengenai perubahan status Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Kopertis) menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLPT). Menteri Nasir mengatakan, akan ada penambahan empat LLPT di Indonesia sebagai tambahan dari 14 Kopertis yang akan bertransformasi menjadi LLPT.
“Pada tahap awal, akan ada pendirian LLPT di Nusa Tenggara Timur (NTT),” tutur Menteri Nasir.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menurut Nasir perubahan status Kopertis menjadi LLPT ini merupakan amanat Undang Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dengan perubahan ini, peran LLPT yang akan lebih luas dibanding Kopertis. Kehadiran LLPT diharapkan dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia yang saat ini masih seikit yang memiliki akreditasi A.
“Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi adalah dengan melakukan merger. Dengan merger perguruan tinggi akan menjadi sehat dan memiliki sumber daya untuk meningkatkan kualitas. Dengan merger ke depannya diharapkan jumlah perguruan tinggi di Indonesia menjadi sekitar 3.500 dari lebih dari 4.500 yang ada saat ini ,” ungkap Nasir.
Menteri Nasir juga mendorong perguruan tinggi swasta di Kopertis Wilayah II dapat berbenah dan meningkatkan kualitasnya. Menristekdikti berharap ada lima perguruan tinggi swasta dengan Akreditasi A di Kopertis Wilayah II.
Dukung Asian Games 2018
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Menristekdikti mendukung Palembang sebagai salah satu kota tuan rumah Asian Games 2018. Menteri Nasir memuji fasilitas olahraga yang dimiliki Palembang yaitu Jakabaring Sport City. Menristekdikti berharap agar ke depannya Pemerintah Sumatera Selatan dapat mengembangkan pendidikan tinggi keolahragaan di Jakabaring Sport City.
“Jakabaring saya harap dapat ‘all in one’, olahraga ada, pendidikan ada,” ujar Nasir.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin pada kesempatan ini mensosialisasikan Asian Games 2018 dan memaparkan kesiapan Palembang sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan Asian Games 2018. Alex mengatakan, pembangunan fasilitas dan infrastuktur penunjang pelaksanaan Asian Games 2018 hampir selesai termasuk pembangunan jalur LRT (Light Rail Transit) yang telah selesai dibangun dan tinggal menunggu penyelesaian pengerjaan stasiunnya.
Alex Noerdin mengatakan, Sumatera Selatan terpilih menjadi salah satu kota penyelenggara Asian Games 2018 karena merupakan kota ‘zero conflict’. Alex menambahkan, belum pernah ada konflik antar etnis di Palembang, artinya dari segi keamanan dan kenyamanan Palembang tepat menjadi salah tuan rumah pelaksanaan Asian Games 2018.
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Selain itu Palembang juga memiliki fasilitas olaharaga kelas internasional, Jakabaring Sport City memiliki 20 venue dengan skala dunia. “Venue dayung yang dimiliki Palembang merupakan salah satu venue dayung terbaik di dunia,” ujar Alex.
Koordinator Kopertis Wilayah II Slamet Widodo pada kesempatan yang sama menyatakan bahwa seluruh civitas akademika di lingkungan Kopertis Wilayah II siap mendukung suksesnya pelaksanaan Asian Games XVIII, khususnya pelaksanaan di kota Palembang. Slamet Widodo mengatakan, Kopertis Wilayah II menaungi 216 perguruan tinggi dengan 10.302 dosen dan lebih kurang 200.000 mahasiswa.
Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah II ini juga dihadiri Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo, Rektor Universitas Sriwijaya dan tamu undangan lainnya. (R/R09/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis