Dhaka, MINA – Hujan lebat di musim hujan telah memicu tanah longsor di Bangladesh dan India, menewaskan sedikitnya 15 orang, melukai beberapa lainnya, dan membuat jutaan orang mengungsi, menurut para pejabat setempat.
“Delapan Muslim Rohingya termasuk di antara mereka yang tewas akibat tanah longsor pada Rabu dini hari,” kata Mohammad Shamsud Douza, pejabat senior pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, mengutip Al Jazeera, Rabu (19/6).
Para pengungsi tewas akibat tanah longsor di Bangladesh selatan. Lebih dari satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp yang padat di distrik perbatasan Cox’s Bazar, pemukiman pengungsi terbesar di dunia, setelah melarikan diri dari tindakan keras militer di negara tetangga Myanmar pada tahun 2017.
“Pengungsian Muslim Rohingya di Cox’s Bazar menjadi daerah yang paling terdampak atas bencana tersebut,” laporan Al Jazeera.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Amir Jafar, seorang pejabat polisi yang memimpin keamanan di kamp-kamp pengungsi, mengatakan ratusan orang telah dipindahkan dari daerah yang dianggap berisiko.
Pengungsi Rohingya sebagian besar tinggal di gubuk-gubuk yang terbuat dari bambu dan lembaran plastik, seringkali di bukit-bukit yang curam dan gundul.
“Setidaknya 700.000 orang terdampar akibat banjir bandang dan hujan lebat di distrik Sylhet, dan 500.000 orang lainnya di distrik tetangga Sunamganj,” kata Abu Ahmed Siddique, komisaris distrik Sylhet di timur laut Bangladesh.
Bencana ini adalah yang terbaru dari serangkaian bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem di Asia Selatan dan seluruh dunia, dengan hujan lebat dan gelombang panas yang telah menewaskan banyak orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Kantor cuaca Bangladesh memprakirakan hujan lebat akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan.
Negara berpenduduk sekitar 170 juta jiwa ini merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana dan perubahan iklim, menurut Indeks Risiko Iklim Global.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan