Kabul, 28 Rajab 1435/28 Mei 2014 (MINA) – Dua diplomat AS dilaporkan terluka di wilayah barat Provinsi Herat, Afghanistan. dalam serangan militan terhadap konvoi keamanan mereka.
Insiden itu dilaporkan di distrik Injil, setelah militan bersenjata menyerang konvoi dengan roket. Tidak ada korban jiwa akibat serangan itu, demikian Press Tv melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Pejabat setempat, belum mengkonfirmasi serangan itu, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pada Minggu, militan Taliban menargetkan konvoi kapal tanker membawa bahan bakar untuk pasukan pimpinan AS di Provinsi Parwan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Para militan mengklaim, lebih dari dua belas kapal tanker hancur dalam serangan itu. Namun, para pejabat Afghanistan menyebutkan jumlah kapal tanker yang hancur ada empat.
Serangan itu, datang disaat Afghanistan bersiap mengadakan putaran run-off dari pemilihan presiden pada 14 Juni setelah pemilu bulan lalu gagal untuk memberikan calon mayoritas yang dibutuhkan menggantikan jabatan Presiden Hamid Karzai.
Para militan Taliban meningkat serangan mereka terhadap pasukan keamanan Afghanistan dan pegawai pemerintah menjelang pemungutan suara Juni.
Pada tanggal 14 Mei lalu, tiga orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak (drone) AS di provinsi timur Afghanistan Nangarhar, sementara serangan serupa di provinsi yang sama pada tanggal 7 Mei menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pada tanggal 30 April, tiga orang tewas oleh pesawat tak berawak AS di Asad Abbad Desa di provinsi Kunar timur laut negara itu.
Para pejabat polisi Afghanistan mengatakan pembunuhan serangan pesawat tak berawak AS juga mengakibatkan dua orang tewas di Afghanistan timur laut pada 22 April .
AS selama ini sering melakukan pembunuhan melalui serangan pesawat tak berawak di beberapa negara Muslim seperti Yaman, Pakistan, Afghanistan dan Somalia.
Washington mengklaim target serangan pesawat tak berawak adalah kelompok pejuang militan, namun para pejabat lokal dan saksi mempertahankan bahwa warga sipil telah menjadi korban utama dari serangan selama beberapa tahun terakhir .
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
PBB mengatakan serangan pesawat tak berawak pembunuhan adalah “pembunuhan yang direncanakan” yang menodai dan melecehkan hukum internasional.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut Washington sebagai perang melawan teror.
Serangan itu melengserkan Taliban dari kekuasaan di Afganistan, tapi ketidakamanan terus meningkat di seluruh negeri, meskipun puluhan ribu pasukan pimpinan AS itu telah dikerahkan. (T/P012)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
http://presstv.ir/detail/2014/05/28/364489/2-us-diplomats-injured-in-afghan-attack/
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon