Gaza City, 9 Dzulhijjah 1435/3 Oktober 2014 (MINA) – Sebanyak 241.000 anak kembali ke sekolah yang diselenggarakan oleh Badan PBB untuk Pembangunan Bantuan dan Manusia (UNRWA) buat melanjutkan pendidikan.
UNRWA memiliki gambaran yang lebih akurat tentang dampak perang yang telah terjadi selama lebih dari 50 hari akibat agresi Israel , pada siswa dan keluarga.
“Kami dapat mengkonfirmasi sekitar 138 siswa UNRWA tewas sejak 8 Juli,” kata juru bicara UNRWA, Chris Gunness. International Middle East Media Center (IMEMC) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Termasuk 814 terluka dan 560 telah menjadi yatim piatu akibat agresi militer baru-baru ini. Kehidupan keluarga begitu banyak telah hancur. Di balik setiap statistik ini adalah, cerita individu yang patah hati, martabat dan takdir yang harus dihormati, bahkan kematian,” jelasnya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Gunness mengatakan, UNRWA tetap berkomitmen untuk berurusan dengan luka psikologis akibat konflik, khususnya di kalangan anak-anak.
Selama seminggu terakhir, Badan Kesehatan Mental Masyarakat menerapkan lebih banyak pelatihan untuk guru UNRWA berupa penyediaan intervensi psikososial yang berbasis di kelas, pelatihan k keterampilan manajemen stres untuk guru, pendidikan keterampilan dan kehidupan bagi siswa SD, serta persiapan kegiatan rekreasi terstruktur bagi siswa.
Sementara itu, UNRWA terus memeriksa kerusakan rumah pengungsi selama seminggu terakhir.
Menurut perkiraan berdasarkan informasi awal, sebanyak 80.000 rumah pengungsi telah rusak atau hancur akibat serangan tersebut, angka yang jauh lebih tinggi dari jumlah total 60.000 pengungsi dan non-pengungsi yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Kami memperkirakan setidaknya 20.000 di antaranya tidak lagi layak huni,” kata Gunnes.
Sebagian besar dari 110.000 orang kehilangan tempat tinggal di Gaza adalah anak-anak.Mereka tidak diberi ruang khusus anak-anak untuk tempat tinggal, padahal tempat seperti ini yang merupakan tempat mereka dibina dan dikembangkan.
UNRWA terus mengadvokasi pembangunan kembali Gaza segera, pencabutan blokade dan pemulihan penuh hak, termasuk hak-hak anak.
“Kami juga terus meminta pertanggungjawaban atas pelanggaran hukum Internasional oleh semua pihak,” tutur Gunness. (T/P006/P2)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Gunness: 138 UNRWA Students Killed Since July
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza